Menyoroti Isu Perempuan Nelayan dari Sisi Human Capital

Efa Butar butar
Blogger, Content Writer
Konten dari Pengguna
12 Maret 2024 16:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Efa Butar butar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wendra Afriana | Foto: Dokumen Wendra Afriana
zoom-in-whitePerbesar
Wendra Afriana | Foto: Dokumen Wendra Afriana
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tepat di Hari Perempuan Internasional, Wendra Afriana raih gelar Doktor dengan predikat Cumlaude, menyoroti isu perempuan nelayan dari perspektif human capital.
ADVERTISEMENT
Wendra Afriana memaparkan hasil studinya di Sidang Promosi Terbuka Program Doktor ke-71 Program Studi Ekonomi Kelautan Tropika, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Sidang terbuka yang berjalan dua jam ini berlangsung pada Jumat, 8 Maret 2024 di ruang Pareto Auditorium FEM, Kampus IPB Dramaga.
Menyoroti kehidupan perempuan nelayan, Wendra membawa disertasinya ke ruang sidang dengan judul Human Capital Investment Perempuan Nelayan Dalam Perspektif Ekonomi Kelautan.
"Perempuan harus dilihat dari sisi yang lain. Tidak hanya dari equalnya saja. Dalamnya juga harus diperkuat. Penguatan ini ya (berasal) dari human capital ini. Human capital bukan hanya dari satu sektor perempuan, apakah petani, atau pekerja. Engga. Tapi dari semuanya. Perempuan." Tuturnya saat ditanya soal keputusan mengangkat perempuan nelayan sebagai judul disertasinya.
ADVERTISEMENT
Sidang dipimpin oleh ketua sidang Prof. Dr. Didin. S. Damanhuri., SE., M.S., D.E.A. yang juga berperan sebagai promotor sekaligus dosen pembimbing. Hadir pula Dr. Taryono S.Pi., M.Si. serta Dr. Ir. Siti Amanah., M.Sc. juga sebagai dosen pembimbing.
Sebagai penguji luar komisi, turut hadir Prof. Dr. Ir. Iis Diantin., M.M serta Prof. Dr. Meutia Hatta Swasono, SS., MA.
Prof. Dr. Didin menyebutkan disertasi ini bisa mengoreksi perspektif orientasi pembangunan di Indonesia yang selama ini orientasinya hanya mengejar pertumbuhan ekonomi tinggi yang berbasis pada kapital finansial.
Disertasi ini juga membuktikan bahwa kapital tidak hanya kapital finansial, tapi ada pula budaya dan nilai-nilai agama (public religion).
"Nilai-nilai agama publik ini, semua agama, apapun, itu bisa memandu kapital-kapital yang lain lebih tepat sasaran (sehingga) pembangunan lebih berkualitas, lebih adil, lebih merata dan lebih memajukan lagi." Ujarnya.
ADVERTISEMENT
Disertasi dengan kebaruan yang dipresentasikan Wendra menuai pujian. Predikat yudisium dengan pujian (cumlaude) adalah capaian tertinggi pada sidang promosi terbuka Doktor. Muatan disertasi Wendra memberi manfaat bagi perempuan nelayan Indonesia.
Predikat Cumlaude disampaikan oleh Dekan FEM (Dr. Irfan Sauqy Beik) mewakili rektor. Dalam sambutannya, Dr Irfan menyampaikan bahwa sosok Wendra layak menjadi menteri Kelautan dan perikanan di masa yang akan datang.
Mutia Hatta, ekonom senior salah satu penguji yang hadir di auditorium FEM turut membuktikan kebaruan disertasi yang mengangkat "emansipasi" wanita dalam konteks yang sesungguhnya.