Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif pada Pola Asuh Orang Tua
27 November 2021 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Ana Nurmala tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seseorang dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif tidak tahu bahwa ada yang salah dalam dirinya dengan cara berpikir atau berperilaku. Mereka meyakini bahwa caranya melakukan sesuatu adalah yang paling benar dan orang lain salah.
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu apa itu gangguan kepribadian obsesif kompulsif?
Gangguan kepribadian obsesif kompulsif atau yang dikenal Obsessive Compulsive Personality Disorder (OCPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan perfeksionisme, keteraturan, dan kerapian yang ekstrem.
Perilaku Obsessive Compulsive Personality Disorder (OCPD) pada orang tua yang mendominasi cenderung paling sulit untuk hidup bersama. Mereka kadang membuat frustrasi, menyebalkan, dan menakutkan. Sifat kaku mereka, keras kepala, dan desakan pada hal-hal yang dilakukan dengan cara tertentu dapat membuat kamu sebagai anak merasa tertekan.
Tugas sederhana seperti menyapu rumah dapat menyebabkan ledakan amarah jika tidak dilakukan sesuai dengan standar keinginannya. Penyimpangan ringan dari aturan dapat mengganggu pikiran bagi penderitanya, sehingga kecemasan mereka dapat menyebabkan ledakan kemarahan yang diarahkan pada anak.
ADVERTISEMENT
Kalau begitu, apa saja masalah umum pola asuh orang tua penderita obsessive compulsive personality disorder?
Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan mereka. Sayangnya, mereka menerapkan pola asuh yang kurang tepat bagi anak. Mereka lebih mengutamakan perlindungan yang berlebihan. Namun, dampaknya tidak seperti yang mereka harapkan.
Selain protektif, orang tua pengidap obsessive compulsive personality disorder sering mengalami kesulitan mengekspresikan rasa empati. Mereka akan merasa melakukan hal yang benar untuk membantu anaknya, sehingga mereka kehilangan pendekatan terhadap kesejahteraan emosional anak.
Kemudian, sikap perfeksionis yang dimiliki cenderung akan menetapkan standar yang tidak realistis. Biasanya mereka akan melakukan sesuatu yang sangat keras untuk mencapai keinginannya. Jika belum tercapai, ia akan mengatakan hal tersebut sebagai kegagalan.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, sebagian besar penderita obsessive compulsive personality disorder bersifat genetik. Tuntutan yang sempurna dan kontrol mereka adalah caranya untuk mengatasi rasa cemas.
Pola asuh orang tua yang kurang tepat ini memiliki dampak negatif terhadap perkembangan anak, seperti mengalami kondisi yang serupa, menyebabkan gangguan pada pergaulan, dan hubungan sosial anak.
Jadi, sebagai orang tua perlu memerhatikan pola asuh pada anak agar anak mendapatkan bimbingan yang tepat.