Konten dari Pengguna

Layaknya Roda yang Berputar Kadang di Atas Kadang Juga di Bawah

Ananda Danuarta
Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto
17 Januari 2024 21:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ananda Danuarta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber, facebook: FakhriArdana
zoom-in-whitePerbesar
Sumber, facebook: FakhriArdana
ADVERTISEMENT
Hidup memang banyak lika – liku, seperti roda yang berputar kadang berada di atas kadang juga berada di bawah. Dan setiap orang pasti punya masa – masa itu, masa sulit, masa bahagia, seperti yang dialami oleh Fakhri Ardana, dia dulunya adalah mahasiswa Amikom Purwokerto, namun karena keadaan ekonomi yang membuat dirinya harus keluar dari masa perkuliahan dan sekarang menjadi tulang punggung bagi keluarganya. Memang benar layaknya roda berputar dia mengalaminya, yang dulunya hidup enak, apa saja bisa kebeli sekarang malah kebalikannya, bahkan dia dulu sangat royal sekali kepada temannya, jika ada teman yang susah dia kerap sekali membantu entah itu melalui finansial atau sebagainya, tapi sekarang kehidupan sudah berubah. Dia sudah beda dari yang dulu, sekarang dia bekerja keras mati – matian untuk menghidupi keluarganya terutama ayah dan adiknya karena ibunya telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa.
ADVERTISEMENT
Awal berubahnya hidup dari seorang Fakhri Ardana karena kehilangan seorang ibu yang sangat dicintainya, yang menjadikan ayahnya bertukar posisi dengan ibunya. Dan mau tak mau ayahnya merelakan pekerjaannya untuk mengurus adiknya yang masih bersekolah dasar (SD). Dan itu membuat Fakhri Ardana ikut putar otak untuk menghidupi keluarganya. “ Saya dulu memang mahasiswa, dan setelah ibu saya meninggal, mau tak mau saya harus keluar jadi mahasiswa, karena untuk menghidupi keluarga saya. Awal ceritanya yaitu ayah saya yang seorang perantau, mendengar kabar tersebut, ya mau tak mau harus resign dari pekerjaanya karena mengurus adik saya yang masih belia, dengan membuka usaha di Purwokerto yaitu usaha warmindo, tapi tidak berjalan dengan mulus. Saat itu berarti sudah membuang uang sekitar 20jt, untuk usaha ini, ya mungkin karena kurangnya manajemen yang mengakibatkan usaha ini harus tutup.” Kata Fakhri Ardana. Seperti cerita itu Fakhri Ardana bersama ayahnya kepikiran untuk membuka usaha di Purwokerto tapi ya memang karena kurangnya pengalaman dan juga persaingan dagang, usaha tersebut hanya berjalan singkat, dan mengakibatkan untuk putar otak lagi agar kebutuhan rumah tercukupi.
ADVERTISEMENT
“ Setelah usaha tersebut mandeg saya dan ayah saya putar otak lagi untuk kebutuhan rumah, saya ditawari oleh paman saya untuk usaha DOC ayam (Day Old Chicken), tanpa pikir panjang saya pun mengambil jalan ini, usaha ini sedikit membantu kebutuhan rumah dan memang saya tidak ditakdirkan untuk terus di usaha ini karena ketika usaha ini jalan dan mulai tertata, paman saya dipanggil Yang Maha Kuasa yang membuat usaha ini mandeg, karena kuncinya adalah di paman saya.” Fakhri Ardana menambahkan. Hal yang sulit terus dialami oleh Fakhri Ardana, ketika dia sudah menemukan pekerjaan untuk kebutuhan rumah, tetapi usaha tersebut harus mandeg dan menjadikannya putar otak lagi, untuk kebutuhan rumahnya. “ Hingga saat itu, saya benar – benar sudah tidak tau arah lagi, karena saya tidak bisa lagi mendapatkan finansial untuk kebutuhan rumah sampai akhirnya saya mengambil resiko dengan menjual mobil kesayangan saya dan juga rumah kecil keluarga kami, untuk kebutuhan rumah dan pelunasan hutang, karena sebelum itu saya memiliki hutang di bank selagi saya memutar otak untuk kebutuhan rumah.” Imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sampai saat itu tiba, akhirnya dia mengambil resiko dengan menjual barang berharganya yaitu mobil dan rumah karena untuk melunasi hutangnya yang ada di bank, hingga saatnya tiba dia sekarang bekerja menjadi sopir dari pengacara dan mulai menemukan kembali ritme kehidupannya.