Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNNES Ubah Jambu Biji Karangnongko Jadi Peluang Ekonomi Baru

Ananda Fathiyyah Utami
Mahasiswi semester 7 Program Studi Sastra Inggris Universitas Negeri Semarang
19 Januari 2025 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ananda Fathiyyah Utami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama ibu-ibu PKK Dusun Karangnongko di Dusun Karangnongko, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama ibu-ibu PKK Dusun Karangnongko di Dusun Karangnongko, Desa Nglegok, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
ADVERTISEMENT
Di sebuah desa kecil di Karanganyar, tepatnya di Dusun Karangnongko, Desa Nglegok, ada sebuah potensi besar yang sering kali terabaikan. Desa ini dikenal sebagai penghasil jambu biji merah yang melimpah, tapi ada masalah klasik yang selalu menghalangi: harga jambu yang jatuh drastis setiap musim hujan. Jambu biji yang melimpah, yang biasanya hanya diolah menjadi jus, tidak banyak diminati orang di cuaca yang dingin.
ADVERTISEMENT
Melihat kondisi ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) datang dengan sebuah ide. Mereka tidak hanya melihat masalah ini, tapi juga mencari solusi yang kreatif. Pada Sabtu, 18 Januari 2025, mereka mengadakan pelatihan pembuatan selai dan puding jambu biji di rumah Kepala Dusun Karangnongko. Kegiatan ini diikuti oleh 25 ibu-ibu setempat yang sangat antusias.
Mahasiswa KKN Desa Nglegok memberikan pelatihan pembuatan selai jambu biji merah.
Najma Shakira Anindita, salah satu mahasiswa yang memimpin pelatihan ini, menjelaskan betapa pentingnya untuk mengolah hasil panen jambu biji secara maksimal.
“Kami ingin membantu warga agar hasil panen mereka tidak hanya habis dijual mentah atau dijadikan jus, tapi bisa diolah menjadi produk yang tahan lama dan punya nilai jual tinggi. Ini juga membuka peluang usaha baru, terutama saat musim hujan,” ujar Najma dengan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Pelatihan yang diadakan bukan hanya tentang cara membuat selai dan puding jambu biji. Para peserta juga diberi pengetahuan tentang cara mengemas produk secara menarik dan higienis. Mereka diajarkan langkah demi langkah, dari pemilihan bahan yang berkualitas hingga cara memasarkan produk agar bisa bersaing di pasaran.
Ibu-ibu terlihat antusias melihat cara pembuatan selai jambu biji merah.
Ita Marta Sari, Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) setempat, merasa sangat senang dengan pelatihan ini.
“Kami biasanya hanya menjual jambu mentah atau dijadikan jus. Dengan pelatihan ini, kami jadi tahu cara mengolah jambu menjadi produk yang lebih bernilai dan bisa bertahan lebih lama,” katanya dengan wajah berseri-seri.
Semangat ibu-ibu yang hadir di pelatihan ini begitu menginspirasi. Dengan inovasi ini, mahasiswa KKN UNNES berharap, potensi besar jambu biji merah yang ada di Desa Nglegok tidak lagi terhambat oleh musim atau cuaca. Sebaliknya, mereka berharap ini akan menjadi peluang ekonomi yang menjanjikan bagi warga setempat.
ADVERTISEMENT