Konten dari Pengguna

Pendidikan Akhlak atau Karakter Sebagai Upaya Menciptakan Akhlak Mulia

Ananda Maisaroh
Instusi Pendidikan: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Profesi: Mahasiswi
17 Oktober 2024 11:41 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ananda Maisaroh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam Kehidupan Sehari-hari
Ananda Maisaroh Hasin
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
ADVERTISEMENT
Abstrak
Pendidikan akhlak atau karakter merupakan fondasi penting dalam membentuk generasi yang berakhlak mulia. Proses ini melibatkan pembentukan nilai-nilai moral yang tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga afektif dan psikomotorik. Tujuan dari pendidikan akhlak adalah untuk menciptakan individu yang utuh, membangun masyarakat yang harmonis, dan mencegah kemerosotan moral. Strategi yang dapat diterapkan termasuk pembiasaan, teladan dari guru dan orang tua, integrasi nilai-nilai dalam kurikulum, serta kegiatan ekstrakurikuler. Namun, tantangan seperti kurangnya kesadaran, sumber daya, dan pengaruh lingkungan perlu diatasi melalui peningkatan kesadaran masyarakat, pengembangan kurikulum, dan kerjasama antar lembaga. Dengan upaya bersama, pendidikan akhlak dapat menjadi investasi jangka panjang untuk membangun generasi yang cerdas dan berintegritas.
Kata kunci: pendidikan akhlak, akhlak mulia
ADVERTISEMENT
Character or moral education is a crucial foundation in shaping a generation with noble character. This process involves the formation of moral values that focuses not only on the cognitive aspect but also on the affective and psychomotor aspects. The goal of moral education is to create well-rounded individuals, build a harmonious society, and prevent moral decline. Strategies that can be implemented include habit formation, role models from teachers and parents, integration of values into the curriculum, and extracurricular activities. However, challenges such as lack of awareness, resources, and environmental influences need to be addressed through increased public awareness, curriculum development, and inter-agency collaboration. With collective efforts, moral education can be a long-term investment in building a generation that is intelligent and has integrity.
ADVERTISEMENT
Key word: character education, and noble morality
Pendahuluan
foto mengambil langsung
Pendidikan akhlak atau karakter merupakan pondasi utama dalam membangun generasi yang berakhlak mulia. Akhlak mulia bukan sekadar nilai-nilai moral yang dipaksakan, melainkan sebuah proses pembentukan karakter yang berakar pada nilai-nilai luhur, seperti kejujuran, tanggung jawab, kasih sayang, dan toleransi.
Dalam konteks pendidikan, pembentukan akhlak mulia tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga pada aspek afektif dan psikomotorik. Artinya, pendidikan akhlak tidak hanya mengajarkan tentang nilai-nilai moral, tetapi juga menanamkan nilai-nilai tersebut dalam perilaku sehari-hari.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang diterapkan dalam artikel ini adalah studi kepustakaan yang bersumber dari berbagai referensi. Peneliti juga mengelaborasi dari pengamatan dan pengalaman empiris Penelitian ini juga menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggali makna dan pemahaman mendalam tentang pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Pembahasan
1. Pentingnya Pendidikan Akhlak:
1) Membentuk Manusia Seutuhnya: Pendidikan akhlak bertujuan untuk membentuk manusia yang utuh, baik dari segi intelektual, emosional, maupun spiritual.
2) Membangun Masyarakat yang Harmonis: Akhlak mulia menjadi perekat sosial yang menciptakan masyarakat yang harmonis, saling menghormati, dan toleran.
3) Menciptakan Generasi Berintegritas: Pendidikan akhlak melahirkan generasi yang berintegritas, jujur, dan bertanggung jawab, sehingga mampu menjadi pemimpin yang amanah dan teladan.
4) Mencegah Kemerosotan Moral: Di tengah arus globalisasi dan modernisasi yang cepat, pendidikan akhlak menjadi benteng pertahanan terhadap kemerosotan moral.
2. Strategi Pendidikan Akhlak:
1) Pembiasaan: Menanamkan nilai-nilai luhur melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sholat berjamaah, berbakti kepada orang tua, dan membantu sesama.
ADVERTISEMENT
2) Teladan: Guru dan orang tua sebagai role model yang menunjukkan perilaku berakhlak mulia.
3) Pembelajaran: Integrasi nilai-nilai akhlak dalam mata pelajaran, seperti agama, bahasa, dan sejarah.
4) Kegiatan Ekstrakurikuler: Melalui kegiatan ekstrakurikuler, seperti pramuka, seni, dan olahraga, siswa dapat belajar tentang kerja sama, disiplin, dan sportifitas.
5) Kerjasama dengan Orang Tua: Kerjasama antara sekolah dan orang tua dalam mendidik anak sangat penting untuk menciptakan sinergi dalam pembentukan akhlak.
3. Tantangan Pendidikan Akhlak:
1) Kurangnya Kesadaran: Masih banyak orang tua dan guru yang kurang menyadari pentingnya pendidikan akhlak.
2) Kurangnya Sumber Daya: Terbatasnya sumber daya, seperti tenaga pengajar dan fasilitas, menjadi kendala dalam implementasi pendidikan akhlak.
ADVERTISEMENT
3) Pengaruh Lingkungan: Lingkungan sekitar yang kurang kondusif, seperti budaya konsumtif dan hedonisme, dapat menjadi penghambat dalam pembentukan akhlak.
4. Solusi untuk Mengatasi Tantangan:
1) Meningkatkan Kesadaran: Melalui sosialisasi dan kampanye, perlu ditingkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan akhlak.
2) Peningkatan Sumber Daya: Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu menyediakan sumber daya yang memadai untuk mendukung pendidikan akhlak.
3) Pengembangan Kurikulum: Kurikulum pendidikan perlu diperbaharui dan diintegrasikan dengan nilai-nilai akhlak.
4) Kerjasama Antar Lembaga: Pentingnya kerjasama antar lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan sinergi dalam membangun pendidikan akhlak.
Penutup
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang berkaitan dengan nilai-nilai kebiasaan yang baik, sikap positif yang mampu mengikuti persaingan global.
ADVERTISEMENT
Pendidikan akhlak atau karakter merupakan proses yang berkelanjutan, yang membutuhkan komitmen dan upaya bersama dari semua pihak. Dengan menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, dan berintegritas.
Pendidikan akhlak atau karakter merupakan investasi jangka panjang untuk membangun generasi yang berakhlak mulia. Dengan komitmen dan upaya bersama, kita dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia, cerdas, dan berintegritas.
Daftar Pustaka
Badawi. “Pendidikan Karakter Dalam Pembentukan Akhlak Mulia Di Sekolah.” Seminar Nasional Pendidikan, 2019, 207–18.
Inaku, Saifulhaq, and Muhammad Nur Iman. “Pendidikan Karakter Berbasis Akhlaq.” Irfani 16, no. 1 (2020): 69–81. https://doi.org/10.30603/ir.v16i1.1402.
Kasmali, Kasmali. “Sinergi Implementasi Antara Pendidikan Akidah Dan Akhlak Menurut Hamka.” Jurnal THEOLOGIA 26, no. 2 (2016): 269–83. https://doi.org/10.21580/teo.2015.26.2.433.
ADVERTISEMENT
Saripah, Ipah. “Peran Orang Tua Dan Kketeladanan Guru Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Akhlak Siswa Madrasah Ibtidaiyah.” Jurnal Ilmiah Pendidikan 10, no. 2 (2016): 19–32. https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/studiadidaktika/article/view/80/82.
Zulkapadri, Syahrial. “Pendidikan Karakter Dan Pendidikan Akhlak (Studi Perbandingan).” At-Ta’dib 9, no. 1 (2014): 109–25.