Agus Rahardjo: Semoga Presiden Ambil Sikap soal Hak Angket KPK

10 Juni 2017 22:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Rahardjo. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Rahardjo. (Foto: Reuters/Darren Whiteside)
ADVERTISEMENT
Pansus Hak Angket KPK langsung tancap gas setelah 7 fraksi mengirimkan perwakilan. Setelah memilih ketua dan wakil ketua, Pansus Hak Angket langsung merancang sejumlah agenda, termasuk rencana pemanggilan KPK untuk menggali keterangan soal keterlibatan Miryam S. Haryani dan sejumlah anggota DPR di kasus dugaan korupsi e-KTP.
ADVERTISEMENT
Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku akan membawa pansus ini ke jalur hukum. Salah satunya, meminta pendapat hukum dari Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi mengenai keabsahan pansus.
Namun, ia memastikan tidak akan melaporkan kisruh ini ke Presiden. "KPK kan tidak harus lapor Presiden. Tapi Presiden pasti mengamatilah," kata Agus seusai menghadiri dialog konvensi antikorupsi jilid II bertemakan 'Integritas dan Produktivitas Kaum Muda untuk Keadilan Sosial,' di gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6).
KPK, kata Agus, berharap Presiden akan mengambil sikap terkait hak angket KPK tersebut.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan Presiden mengambil sikap," ujarnya.
Selain itu, ia juga berharap tak hanya Presiden yang mengambil sikap. Agus berharap lembaga eksekutif lain juga menentukan sikap terkait Pansus Hak Angket KPK.
"KPK kan di yudisial, nah kita tunggu suara di eksekutif seperti apa," kata Agus.
Sebanyak 7 fraksi sudah mengirim perwakilan resmi ke Pansus Hak Angket KPK. Fraksi yang mengirim perwakilan yaitu PDIP, Golkar, Nasdem, PPP, Hanura, Gerindra, dan PAN. Politikus Golkar yang pernah menjadi saksi kasus dugaan korupsi e-KTP, Agun Gunandjar, terpilih menjadi Ketua Pansus Hak Angket.