Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ahok: Banjir Disebabkan Normalisasi yang Belum Selesai
16 Februari 2017 20:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Banjir kembali terjadi di beberapa titik di Jakarta seperti di Bukit Duri dan Kampung Pulo. Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama menyebut banjir terjadi karena tidak semua kali ditutup oleh dinding turap (sheet pile).
ADVERTISEMENT
"Kan memang tidak semua tertutup karena datangnya terlalu tinggi jadi yang masih belum dinormalisasi ya masuk," ujar Ahok di Balai Kota, Kamis (16/2) malam.
Ahok mengatakan Pemprov DKI Jakarta langsung mengambil langkah pencegahan dengan mengirim pompa. "Tapi sudah kita langsung kirim pompa untuk tutupin. Normalisasi kan masih lurus. Ini belum diberesin ya masuk (air)," tuturnya.
Ahok menegaskan bahwa ia tidak pernah berjanji Jakarta akan bebas banjir. Menurut dia, banjir masih bisa terjadi karena proses normalisasi belum selesai.
"Kan saya bilang normalisasi belum selesai semua. Sekarang banjir gimana? Kan masih ada air. Hitungan jam toh, saya cuma janji di bawah satu hari beres," ujarnya.
Hujan deras yang turun di bagian hulu dan tengah Sungai Ciliwung pada Rabu (15/2) sore hingga Kamis (16/2) pagi telah menyebabkan banjir di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta. Berdasarkan data Pusdalops BPBD DKI, warga yang terdampak banjir mencapai 7.788.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusdalops BPBD DKI Jakarta tercatat banjir merendam permukiman di bantaran Sungai Ciliwung dan sebagian Kali Cipinang. Sebanyak 7.788 jiwa atau 3.393 KK yang terdampak langsung dari banjir," kata Kepala Humas dan Umum BNPB DKI Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (16/2).