Aksi Bela Rohingya Jadi Ajang Reuni Alumni 212

16 September 2017 10:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
"Stop the Genocide" (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
"Stop the Genocide" (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi bela Rohingya yang digagas oleh PKS dan sejumlah ormas Islam diisi beberapa orasi. Salah satunya dari Ketua Presidium Alumni 212, Slamet Maarif.
ADVERTISEMENT
Dalam orasinya, Slamet menyampaikan, selain untuk menunjukkan dukungan kepada etnis Rohingya di Myanmar, aksi ini merupakan ajang alumni bagi para peserta aksi 212.
"Hari ini Allah persatukan kita kembali, hari ini Rohingya persatukan kita. Patut kita bersyukur bahwa hari ini jadi ajang reuni alumni 212," ujar Slamet saat menyampaikan orasi di panggung dekat Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9).
Slamet menyampaikan keprihatiannya bahwa aksi pembantaian kepada etnis Rohingya sampai saat ini belum dihentikan. Sebagai sesama muslim, maka penderitaan Rohingya adalah penderitaan umat Islam.
"Kampung desa yang ditinggalkan, ditanamkan ranjau. Sehingga saat kembali, ada pembantaian luar biasa. Sesama muslim adalah saudara kami, saudara seperti tubuh. Derita mereka, derita kami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Aksi bela Rohingya. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi bela Rohingya. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Ia mengimbau kepada seluruh peserta aksi untuk merapatkan barisan, berupaya dari segala lini untuk menghentikan segala pembantaian yang ada.
Slamet juga meminta pemerintah untuk memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar. Tak hanya itu, ia menyerukan peserta aksi untuk angkat senjata membela etnis Rohingya.
"Tolong pemerintah hentikan hubungan diplomatik dengan Myanmar. Desak PBB kirim pasukan perdamaian. Kalau pemerintah tak punya kemampuan, ayo kita turun, sama-sama angkat senjata berangkat ke Myanmar bersama-sama," tuturnya.
Para peserta aksi sendiri sudah memenuhi ruas jalan Medan Merdeka Barat dan Selatan sejak pagi. Pusat aksi digelar di Patung Kuda. Tokoh-tokoh yang hadir di sana bergantian memberikan orasi di atas sebuah truk yang dijadikan 'panggung.'
Peserta aksi mengenakan baju putih dengan berbagai spanduk seruan menghentikan pembantaian di Rohingya. Selain Slamet Maarif tampak hadir petinggi PKS seperti Presiden Sohibul Iman, anggota DPR Sukamta, Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu. Hingga saat ini aksi masih berlangsung dan massa msaih banyak yang baru berdatangan.
ADVERTISEMENT