Demokrat: AHY Gadis Cantik yang Disodorkan ke Jokowi sebagai Pangeran

3 Desember 2017 19:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus Yudhoyono di Pacitan (Foto: Dok. Tim Media AHY)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Yudhoyono di Pacitan (Foto: Dok. Tim Media AHY)
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan mengatakan sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang masih muda dinilai cocok untuk maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2019 mendatang. Survei yang dilakukan oleh Indo Barometer juga menempatkan AHY sebagai salah satu kandidat cawapres dengan elektabilitas tinggi selain Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo.
ADVERTISEMENT
"Kalo survei Indo Barometer tadi, AHY menjadi anak gadis yang cantik dicocokkan ke Jokowi selaku pangeran dan itu data yang kita lihat," kata Hinca di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (3/12).
Meskipun survei Indo Barometer menempatkan Jokowi dan AHY sebagai pasangan yang cocok untuk maju di Pilpres mendatang, namun Hinca tidak mentah-mentah menerima hasil survei tersebut.
Menurut dia, Demokrat masih menjalin komunikasi dengan sejumlah partai politik lainnya termasuk Gerindra hingga beberapa bulan sebelum pendaftaran capres diumumkan. Jadi, Hinca tak menampik bahwa ada peluang AHY juga berpasangan dengan Prabowo.
"AHY menjadi faktor penting untuk dipertimbangkan siapapun calon presidennya, termasuk Pak Jokowi. Komunikasi AHY dan Pak Jokowi juga bagus, tapi komunikasi dengan Pak Prabowo juga bagus. Saya kira komunikasi itulah yang paling penting sampai nanti mendapatkan chemistry yang pas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan survei dari Indo Baromter itu, Hinca mengatakan bahwa AHY menjadi sosok pilihan anak muda yang dapat menjadi wujud regenerasi pemimpin nasional di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk maju sebagai kontestan dalam pilihan presiden mendatang, Demokrat memberikan ruang gerak bagi AHY untuk memperkenalkan diri pada masyarakat dengan berkeliling Nusantara.
"Saya hampir setiap saat diskusi dengan beliau (AHY) dan Pak SBY, kami bersepakat mendukung dia (AHY) keliling dulu sebanyak-banyaknya di masyarakat, melakukan sesuatu yang konkret. Karena Mas AHY blm punya kesempatan untuk itu," pungkasnya.