Djarot: Saya Prihatin Wajah Islam yang Ditampilkan Sangar

15 Maret 2017 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Djarot Saiful Hidayat salam dua jari. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Calon Wakil Gubernur DKI petahana, Djarot Saiful Hidayat, prihatin dengan wajah Islam yang terkesan sangar akhir-akhir ini. Menurut Djarot, hal seperti ini baru pertama kali dia temukan di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Maaf yah sekali lagi. Saya sebagai umat Islam kadang-kadang prihatin kalau ditampilkan wajah Islam yang sangar, yang suka memaki, yang suka mencela, yang gemar mengafirkan orang lain. Itu bukan wajah Islam yang ada di Indonesia," tutur Djarot di sela-sela kampanye di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).
Djarot juga memuji pernyataan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, seusai bertemu dengan Anies Baswedan. Menurutnya, NU betul-betul mengajarkan Islam yang penuh dengan kedamaian, kasih sayang, dan menyatu dengan kultur di Indonesia.
"Kultur NU harus dikembangkan untuk menciptakan Jakarta yang damai," tutur Djarot.
NU saat ini sedang menyebarkan kembali konsep Islam Nusantara. Menurut Djarot, Islam Nusantara harus kembali rujukan, salah satunya karena pendiri NU sangat dekat dengan pendiri bangsa salah satunya Presiden ke-1 RI Soekarno. Konsep Islam Nusantara itu, kata dia, hadir saat zaman-zaman perjuangan sehingga memiliki nilai historis dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi sangat dekat sekali, sehingga kultur NU yang harus dikembangkan untuk menciptakan Jakarta yang damai," kata Djarot.
Djarot menambahkan, hal ini juga merupakan salah satu bentuk dari spirit Islam kebangsaan.
"Makanya Mbah Wahab Hasbullah itu mengatakan cinta tanah air itu adalah bagian dari iman. Itu dari Mbah Wahab Hasbullah karena mereka cinta sama tanah air," tuturnya.