Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Djarot Sesalkan Masih Ada PNS DKI Tak Netral
15 Maret 2017 20:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Calon Wakil Gubernur petahana Djarot Saiful Hidayat menyesalkan bahwa masih ada oknum PNS yang bersikap tidak netral selama putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, PNS seharusnya berfokus melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Jadi, fokus PNS seharusnya melayani masyarakat," tutur Djarot di sela-sela kampanye di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).
Djarot memaklumi jika PNS memiliki pilihan politiknya sendiri dalam memilih pemimpin. Namun, dia menegaskan agar PNS tetap netral dan tidak boleh berpihak kepada salah satu pasangan calon.
"Betul PNS punya hati, tetapi dia enggak boleh berpihak kepada siapapun juga," tutur Djarot.
Jika PNS ingin berpihak, kata Djarot, seharusnya berpihak kepada pelayanan masyarakat.
"Karena birokrasi itu pelayan masyarakat. Dia abdinya masyarakat," tegas Djarot.
Sebelumnya, Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengakui bahwa lima PNS Pemprov terbukti bersikap tidak netral dalam Pilgub DKI Jakarta. Menurut dia, satu orang PNS sudah dimintai keterangan di Berita Acara Pemeriksaan. Jika terbukti bersalah, maka ia langsung akan diberikan sanksi berupa pemecatan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, empat oknum PNS lain juga diduga terlibat langsung dalam politik praktis. Namun Pemprov DKI masih melakukan penyelidikan lanjutan terhadap empat orang tersebut. Jika dari hasil penyelidikan terbukti keempat PNS tersebut bersikap tidak netral, kata Soni, maka mereka akan menghadapi proses pemeriksaan untuk kemudian dibuatkan BAP.