Djarot Sudah Terima Surat Permintaan Bertemu dari Anies-Sandi

19 Mei 2017 9:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Djarot bergurau dengan Anies saat debat. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Djarot bergurau dengan Anies saat debat. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno masih belum mendapat jawaban dari Djarot Saiful Hidayat soal permintaan bertemu untuk membahas transisi pemerintahan. Sandi mengaku sudah menyurati Djarot baik secara resmi maupun lewat pesan singkat.
ADVERTISEMENT
Djarot mengaku sudah menerima surat permintaan bertemu dari Anies-Sandi. Pertemuan memang belum digelar karena belum ada waktu yang cocok untuk bertemu.
"Yang menyurati saya Pak Anies dan Pak Sandi, bukan tim sinkronisasi," ujar Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (19/5).
Baca juga:
Namun, menurut Djarot, maksud pertemuan hanya ingin silaturahmi, bukan membahas transisi pemerintahan seperti yang selama ini disampaikan Anies, Sandi maupun tim sinkronisasi.
"Ingin silaturahmi. Nanti kami akan jadwalkan," ujarnya singkat.
Djarot belum memastikan kapan waktu pertemuannya dengan Anies-Sandi. Mantan Wali Kota Blitar tersebut menyebutkan kesibukan masih menjadi penghalang untuk bertemu Anies-Sandi.
ADVERTISEMENT
Sekadar diketahui, Anies-Sandi selama ini meminta waktu bertemu untuk membahas sejumlah program. Misalnya, kemungkinan memasukkan program prioritas Anies-Sandi ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018. Kubu Anies-Sandi berharap ada sejumlah program yang bisa disertakan karena mulai Oktober keduanya sudah mulai menjabat.
Namun, Pemprov DKI menyebut hanya beberapa program saja yang bisa disertakan. Sekda Pemprov DKI Saefullah mengatakan program yang membutuhkan pembangunan fisik seperti DP nol rupiah sudah pasti tidak bisa masuk RKPD 2018. Pertemuan juga dimaksudkan untuk membahas reklamasi.
Anies-Sandi berkukuh menolak sementara Pemprov DKI menegaskan akan tetap melanjutkan proyek ini.