Hollande Boyong 40 Pengusaha dengan Investasi 2,6 M Dolar AS ke RI

29 Maret 2017 14:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan Presiden François Hollande. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Presiden François Hollande. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Presiden Perancis Francois Hollande mengapresiasi pertemuan bilateral yang digelar dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu (29/3) di Istana Merdeka. Hollande menyebut pertemuan ini penting karena merupakan pertemuan pertama kali yang digelar sejak 30 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih atas penerimaannya yang merupakan pertama kalinya setelah 30 tahun ada seorang Kepala Negara Perancis yang berkunjung. Merupakan kehormatan sekaligus tanggung jawab karena kedua negara kita merupakan kekuatan besar demokrasi," kata Hollande di Istana Merdeka, Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (29/3).
Selain itu, Hollande mengatakan bahwa Perancis dan Indonesia mempunyai kesamaan prinsip dan juga organisasi, salah satunya sama-sama di G20. Hollande menegaskan bahwa dirinya ingin memperdalam kemitraan dengan Indonesia.
Apresiasi juga disampaikan Hollande terkait pasukan perdamaian Indonesia yang ditempatkan di Lebanon. Menurut dia, kedua negara sepakat untuk terus menjaga perdamaian di kawasan tersebut.
"Saya sangat menerima dengan baik adanya pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon. Sehingga komitmen kita berdua adalah komitmen global. Melalui perundingan, konflik bisa diselesaikan," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi dan Presiden François Hollande. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Presiden François Hollande. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Dalam kunjungannya ke Jakarta, Hollande menyebut ada beberapa kerja sama atau penandatanganan nota kesepahaman. MoU yaitu di bidang riset dan teknologi, transportasi, kebudayaan, alat pertahanan dan energi terbarukan.
"Memiliki alat-alat persenjataan dan personalia yang tepat untuk keamanan dan pertahanan. Kerja sama tersebut akan diperdalam pada satu bidang lain lagi yang sangat penting yaitu industri industri kreatif," imbuhnya.
Industri kelapa sawit Indonesia menjadi sorotan Hollande. Menurut dia, pengembangan industri kelapa sawit harus sesuai dengan peraturan lingkungan hidup. Prancis, kata Hollande, mendukung proses sertifikasi minya kelapa sawit.
"Kami juga melakukan pendekatan bersama terhadap minyak sawit. Kita sadar seperti di Malaysia, peraturan-peraturan lingkungan hidup. Perancis mendukung proses sertifikasi minyak sawit," ucap Hollande.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menunggu Presiden F Hollande. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menunggu Presiden F Hollande. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Sementara itu Jokowi menghargai kunjungan Hollande ini karena membawa 40 pengusaha asal Perancis. Selain itu ada komitmen dari investor Perancis sekitar 2,6 miliar dolar Amerika.
"Dan saya menghargai kunjungan Presiden Hollande kali ini disertai sekitar 40 pengusaha, dan saya menyambut baik komitmen baru investiasi pengusaha Perancis sekitar 2,6 miliar dolar Amerika untuk meningkatkan kerjasama di energi infrastruktur dan retail," tutur Jokowi.
Tampak mendampingi Jokowi antara lain, Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito, Menteri KKP Susi Pudjiastuti, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
ADVERTISEMENT