Jokowi Sesalkan Biaya Beli Rokok Lebih Tinggi dari Sembako

14 Maret 2017 16:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi turut memperingati Hari Musik Nasional. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi turut memperingati Hari Musik Nasional. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Presiden Joko Widodo menyesalkan bahwa rumah tangga miskin lebih memilih membeli rokok dibandingkan membeli makanan bergizi. Berdasarkan informasi yang diterima Presiden, dana yang dikeluarkan untuk membeli tembakau bahkan 3,2 kali lebih besar dari pengeluaran untuk membeli telur dan susu.
ADVERTISEMENT
"Rokok menempati peringkat kedua konsumsi rumah tangga miskin dan rumah tangga miskin lebih memilih belanja rokok daripada belanja makanan bergizi. Dana yang dikeluarkan untuk tembakau 3,2 kali lebih besar dari pengeluaran telur dan susu," ujar Jokowi saat membuka ratas mengenai tembakau di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/3).
Jokowi menyebutkan bahwa pembelian rokok juga 4,2 kali lebih besar dibandingkan pembelian daging dan 4,4 kali lebih besar dari biaya pendidikan. "Belanja rokok juga 3,3 kali lebih besar daripada biaya kesehatan," lanjut Presiden.
Presiden mengatakan fenomena ini tentunya akan berdampak negatif pada kualitas SDM di masa mendatang. Selain itu, konsumsi produk tembakau yang tinggi juga akan memicu tingginya biaya kesehatan yang ditanggung negara dan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan, kata Jokowi, lebih dari 50 persen biaya pengobatan digunakan untuk membiayai penderita penyakit tidak menular yang salah satunya disebabkan konsumsi rokok dan paparan asap rokok.
Jokowi mengatakan bahwa solusi untuk masalah tembakau harus dipandang dari dua aspek. Pertama, harus melindungi kepentingan rakyat dari gangguan kesehatan dan kedua harus melindungi masa depan generasi penerus bangsa. Namun, ia menekankan nasib petani tembakau juga harus diperhatikan.
"Aspek kedua yang perlu diperhatikan adalah kelangsungan hidup para petani tembakau. Ini juga penting. Kemudian, kerja pertembakauan, yang hidupnya sangat bergantung pada hasil tembakau," katanya.
Jokowi menginstruksikan Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk mengambil langkah-langkah konkret demi meningkatkan kesejahteraan petani tembakau.