Ke Jokowi, Ulama Minta Diajak Diskusi dalam Pembuatan Kebijakan

13 September 2017 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Ratas soal Mengkorporasikan Petani (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Ratas soal Mengkorporasikan Petani (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta sore tadi, puluhan ulama menyampaikan banyak hal. Salah satunya soal berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah.
ADVERTISEMENT
Kepada Jokowi, para ulama meminta agar sebelum Jokowi mengesahkan sebuah kebijakan ada baiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan ulama. Hal ini perlu dilakukan agar kejadian seperti saat kebijakan Full Day School diumumkan tidak terjadi lagi.
"Agar kita berharap tidak terjadi miss lagi sebagaimana kemarin program Full Day School. Itu yang menjadi pelajaran. Artinya kebijakan-kebijakan yang menyangkut ya kalau itu sudah hajat hidup karena sudah merupakan pendidikan itu seharusnya lebih dikomunikasikan dulu, dishare dulu bagaimana lapangannya," kata ulama asal Tegalrejo, Magelang bernama Yusuf Hudori di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/9).
"Karena yang datang ini rata-rata kiai-kiai yang setiap hari bergumul dengan masyarakat, setiap harinya bergumul dengan ribuan santri. Setiap hari selalu mendengar istilahnya aduan-aduan dari masyarakat," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, ditambahkan Yusuf Hudori, silaturahmi Jokowi dengan ulama sudah berlangsung positif. Tetapi silaturahmi saja belum cukup.
"Artinya ini nanti juga diimplementasikan dalam kebijakan-kebijakan yang konkret," ucap Yusuf Hudori.
Jokowi bertemu 40 ulama di istana. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bertemu 40 ulama di istana. (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
Sebelumnya, saat berdialog dengan 40 ulama se-Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo juga sempat menyinggung soal Perpres Pendidikan Karakter yang mengatur soal kebijakan sekolah 5 hari. Kepada para ulama, Jokowi minta bantuan untuk mensukseskan implementasi Perpres tersebut.
"Perpres Pendidikan Karakter sudah kami tandatangani dan insyaallah ini menjadi pekerjaan besar kita semuanya. Baik itu pekerjaan besar bagi ulama maupun untuk pemerintah," ujar Jokowi.
Perpres Pendidikan Karakter ini, kata Jokowi, diharapkan dapat menjadi sebuah dasar bagi masyarakat dan santri-santri di seluruh Indonesia. Khususnya untuk membentengi diri dari pengaruh budaya luar yang tak sesuai dengan budaya bangsa.
ADVERTISEMENT
"Ini jadi pondasi bagi anak-anak didik kita, membentengi mereka dari intervensi budaya-budaya luar, budaya yang kita khawatirkan bersama bisa menggerus budaya, baik yang berkaitan dengan kesopanan, kesantunan, dan integritas, kejujuran, hormat kepada ulama, kyai, ustaz," ujar Jokowi.