Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Ketika Anies-Sandi Berduet Bacakan Puisi Taufik Ismail di Milad PKS
30 April 2017 17:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih versi rekapitulasi KPU DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, membacakan puisi karya Taufik Ismail berjudul "Membaca Tanda-Tanda," pada acara Milad PKS ke-19.
ADVERTISEMENT
Acara yang digelar hari ini di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, juga dihadiri oleh sejumlah petinggi partai pendukung Anies-Sandi seperti Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo, Ketua umum partai Idaman, Rhoma Irama dan tentunya Presiden PKS, M. Sohibul Iman.
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar juga turut hadir.
Setelah membaca puisi, Anies dan Sandi kompak mengucapkan selamat milad PKS yang ke-19. "Di sini kami mengucapkan Selamat milad PKS ke 19," kata Anies, Minggu (30/4).
Anies mengaku puisi tersebut bukan pilihan keduanya. Puisi itu, kata dia, sengaja dipilih oleh PKS.
"Pilihan puisi ini, kalau boleh jujur bukan kami yang memilih, tetapi sambil kami membaca, sambil kami merenungkan, nampaknya PKS mengirimkan tanda-tanda," gurau Anies di atas panggung.
ADVERTISEMENT
Anies berpendapat puisi dipilih karena koalisi PKS dan Gerindra menginginkan adanya tanda-tanda perubahan di Jakarta.
"Dan kami berdua dapat tugas membacanya mungkin ada tanda-tanda dari koalisi PKS, Pak Prabowo, Pak Hary Tanoe," katanya.
"Tampaknya akan ada tanda-tanda perubahan di saat ini di Jakarta. Maka kami semua diminta untuk mari membaca tanda-tanda 2017 ke depan untuk Indonesia yang lebih baik. Selamat untuk PKS semoga makin menghadirkan keadilan, kesejahteraan bagi semuanya," tutup Anies.
Berikut petikan dari puisi Taufik Ismail yang berjudul "Membaca Tanda-Tanda."
Membaca Tanda-Tanda
Ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan,
dan meluncur lewat sela-sela jari kita
Ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas,
ADVERTISEMENT
tapi kini kita mulai merasakannya
Kita saksikan udara abu-abu warnanya,
Kita saksikan air danau yang semakin surut jadinya,
Burung-burung kecil tak lagi berkicau pagi hari,
Hutan kehilangan ranting,
Ranting kehilangan daun,
Daun kehilangan dahan,
Dahan kehilangan hutan,
Kita saksikan zat asam didesak karbon dioksid itu menggilas paru-paru
Kita saksikan,
Gunung membawa abu,
Abu membawa batu,
Batu membawa lindu,
Lindu membawa longsor,
Longsor membawa air,
Air membawa banjir,
Banjir air mata,
Kita telah saksikan seribu tanda-tanda,
Biskah kita membaca tanda-tanda?
Allah,
Kami telah membaca gempa,
Kami telah disapu banjir,
Kami telah dihalau api dan hama,
Kami telah dihujani abu dan batu,
Allah,
ADVERTISEMENT
Ampuni dosa-dosa kami,
Beri kami kearifan membaca tanda-tanda,
Karena ada sesuatu yang rasanya mulai lepas dari tangan,
akan meluncur lewat sela-sela jari,
Karena ada sesuatu yang mulanya tak begitu jelas,
tapi kini kami mulai merindukannya.