Ketua MUI: Video Kampanye Ahok-Djarot Sebaiknya Dihapus

10 April 2017 9:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Djarot dan Ahok. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.)
Video kampanye paslon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat menuai kontroversi karena dinilai menyudutkan umat Islam. Ketua Komisi MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis menilai sebaiknya video kampanye tersebut dihapus karena hanya menuai protes.
ADVERTISEMENT
"Baiknya menghapus saja, kan video itu bukan menarik simpati tapi malah menuai protes," ujar Cholil ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Senin (10/4).
Cholil menilai seharusnya dalam seluruh proses Pilgub DKI, seluruh paslon mengedepankan pendidikan politik dalam berkampanye. Hal-hal yang menyebar ketakutan dan memunculkan kontroversi, kata dia, sebaiknya dihindari.
"Yang sifatnya pilkada hendaknya semua paslon mengedepankan edukasi politik dalam berkampanye, jangan menyebarkan ketakutan," ujarnya.
MUI menilai bahwa konten video tersebut kurang elegan. Sebab, kejadian di tahun 1998 yang digambarkan dalam video tersebut tidak ada hubungannya dengan masalah etnis dan keberagaman. Padahal, alasan yang disampaikan mengapa video itu ditayangkan adalah terkait keberagaman. "Saya menilainya kurang elegan isi video itu," lanjutnya.
Selain itu, Cholil mengimbau agar pasangan calon yang mengedepankan kebinekaan agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai tersebut. MUI mengatakan paslon sebaiknya tidak hanya menyebar slogan soal keberagaman. Mereka diimbau mampu merealisasikan nilai-nilai toleransi dan keberagaman melalui materi dan bentuk kampanyenya.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap tak hanya slogan tapi mampu merealisasikan. Hal ini juga bisa dinilai dari materi dan bentuk kampanyenya," tuturnya.
Dalam video yang diunggah dalam beberapa akun Ahok dan Djarot, terdapat video yang bertema keragaman. Namun, dalam salah satu adegan video tersebut, tampak cuplikan pria bersorban dan menggunakan peci dengan latar belakang spanduk bertuliskan 'Ganyang Cina.' Video ini kemudian memicu munculnya tagar #KampanyeAhokJahat sebagai trending topik di Twitter sejak semalam.