Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kubu Anies-Sandi: Peresmian Masjid Daan Mogot Bermuatan Politis
15 April 2017 11:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan Masjid Raya Jakarta, Hasyim Asy'ari di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Peresmian masjid rencananya akan dilakukan pada Minggu (16/4) namun dimajukan.
ADVERTISEMENT
Peresmian masjid yang dilakukan langsung oleh Presiden menuai reaksi dari timses Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Anggota timses Anies-Sandi, Agung Setiarso, menilai langkah Presiden yang ikut meresmikan masjid milik Pemprov DKI ini janggal.
"Saya melihat peresmian Masjid Raya ini ada kejanggalan kan mestinya yang meresmikan adalah gubernur bukan presiden. Menurut saya, peresmian ini masalah politis. Dilakukan di masa pilkada. Kenapa bukan di luar pilkada," ujar Agung saat menghadiri diskusi Polemik Sindrotrijaya Network bertema Pilkada DKI Sehat dan Demokratis di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (15/4).
Agung mengatakan kubu Anies-Sandi akan melakukan tindakan lanjutan untuk membuktikan bahwa ada kesengajaan mengapa Presiden yang meresmikan masjid raya pertama yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut. "Kami akan investigasi, kita akan membuat tindakan lanjutan. Saya berpikir, ini seharusnya ditunda saja," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kubu Anies-Sandi juga menyoroti sejumlah tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh calon petahana. Menurut dia, paslon petahana sengaja menggunakan infrastruktur atau program Pemprov DKI untuk berkampanye. Ia mencontohkan adalah penyaluran Kartu Jakarta Lansia melalui Bank DKI.
Kubu Anies-Sandi prihati bahwa cara-cara konvensional seperti ini masih digunakan oleh paslon petahana. "Ini jelas mencederai demokratisasi karena kami bingung KJL itu program timses atau Pemprov DKI. Karena belum ada kajian di DPRD dan memang bukan program Pemprov," tuturnya.
Semula, masjid raya ini akan diresmikan pada hari Minggu (16/4). Tepatnya di hari pertama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) resmi menjabat lagi sebagai gubernur DKI. Hari ini merupakan hari terakhir kampanye bagi paslon.
Namun peresmian masjid di masa tenang Pilgub DKI oleh Presiden Jokowi dan Ahok itu menuai protes dari Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin. Din menilai peresmian itu menguntungkan Ahok sebagai cagub.
ADVERTISEMENT