Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Peran Erwin Aksa di Balik Kemenangan Anies
19 April 2017 20:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara khusus memperkenalkan pengusaha Erwin Aksa saat merayakan 'kemenangan' Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kesempatan itu, Prabowo menyebut keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla itu memiliki andil besar dalam mengantarkan kemenangan Anies-Sandi.
ADVERTISEMENT
"Kalau enggak ada dia repot kita," ujar Prabowo saat memperkenakan Erwin Aksa ke khalayak, Rabu (19/4) petang.
Sosok Erwin Aksa sebenarnya bukan sosok baru bagi pasangan Anies-Sandi. Saat Gerindra dan PKS masih dalam proses PDKT dengan Anies, Erwin Aksalah yang menjadi jembatan. Beberapa pekan jelang pendaftaran paslon di Pilgub DKI Jakarta pada 21 September 2016, saat itu, Gerindra belum memutuskan untuk mengusung Anies Baswedan.
Namun, nama Anies Baswedan sudah mencuat untuk menjadi salah satu calon gubernur DKI Jakarta. Erwin Aksa kemudian diutus untuk mendekati Anies.
Suatu malam, Erwin menyambangi Anies yang tengah terbaring lemah di Rumah Sakit Mayapada karena terkena demam berdarah. Dalam pertemuan itu Erwin menyampaikan kepada Anies bahwa sejumlah tokoh nasional ingin agar ia maju sebagai cagub DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Erwin menyampaikan bahwa setidaknya Gerindra dan PKS menjadi dua partai yang ingin agar Anies maju. Sebagian faksi di Partai Golkar seperti kubu Aburizal Bakrie dan Jusuf Kalla juga ingin agar Anies maju.
Keinginan tersebut tak langsung disetujui oleh Anies. Ia meminta waktu untuk berpikir. Lagipula, saat itu Anies tengah terbaring di rumah sakit.
Setelah keluar dari rumah sakit, Anies kemudian mempertimbangkan tawaran dari Erwin. Akhirnya, ia bersedia menemui sejumlah petinggi partai Gerindra dan PKS. Pertemuan dengan Prabowo Subianto terjadi sekitar dua hari menjelang batas akhir pendaftaran paslon gubernur DKI pada 21 September 2016.
Pertemuan digelar di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Sebelum pertemuan itu, Anies juga sempat bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
ADVERTISEMENT
Zulkifli terlibat karena saat itu PAN masih bimbang, akankan melabuhkan pilihan kepada koalisi Demokrat atau Gerindra-PKS. Sehari menjelang batas akhir pendaftaran, Anies terlibat dalam pembicaraan pribadi dengan Prabowo dan Sandi. Dalam pertemuan itu, disepakati bahwa Anies akan maju sebagai cagub sementara Sandi menjadi cawagub.
Seorang sumber yang mengetahui pertemuan itu mengatakan bahwa Anies bersedia diusung asalkan menjadi cagub, bukan cawagub. Sandi kemudian legowo.
Sejak Anies memutuskan untuk maju, Erwin yang merupakan Ketua Bidang Perdagangan dan Industri Partai Golkar ini aktif mendukung Anies dalam pemenangan. Ia beberapa kali ikut dalam kampanye Anies-Sandi. Erwin juga bukan orang baru bagi Sandiaga Uno. Sebagai sesama pengusaha, keduanya memang sudah lama berhubungan.
ADVERTISEMENT
Campur tangan Erwin berbuah hasil. Jika saat itu Anies menolak mempertimbangkan tawaran Erwin, mungkin ia tak akan pernah menjadi gubernur DKI Jakarta.