Prabowo Kritik Bantuan RI ke Rohingya: Hanya Pencitraan

16 September 2017 12:24 WIB
Prabowo Bersama Presiden PKS Sohibul Iman (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Bersama Presiden PKS Sohibul Iman (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto turut menghadiri aksi bela Rohingya yang digelar di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9). Dalam orasinya, Prabowo sempat mengkritik bantuan yang dikirimkan oleh pemerintah Indonesia kepada Myanmar.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Prabowo menyampaikan pentingnya solidaritas warga Indonesia bagi etnis Rohingya yang ditindas oleh pemerintahnya sendiri. Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia adalah bangsa yang kuat sehingga sudah wajib membantu etnis Rohingya di Myanmar.
Namun, ia menyampaikan dalam memberikan bantuan, Indonesia juga harus berpikir taktis. Menurut dia, pengiriman bantuan yang dilakukan pemerintah Indonesia saat ini tidaklah tepat.
"Jadi saudara-saudara percaya sama saya kalau kita kuat. Kaum Rohingya kita bantu, kita bereskan. Kalau sekarang kita kirim bantuan, menurut saya, pencitraan. Bantuannya pun kadang tak sampai," ujar Prabowo yang disambut tepuk tangan para peserta aksi.
Prabowo menyerukan, justru Indonesia harus menunjukkan Islam yang sejuk, pintar, dan tenang dalam melindungi sesamanya warga muslim.
ADVERTISEMENT
"Kalau mereka menindas kaum Muslim, kita harus tunjukkan kita berkuasa melindungi semua. Islam tak boleh menebar kebencian. Itu Islam yang akan jaya, dihormati dan disegani," ujarnya.
"Saudara harus kuat bantu orang lemah. Tak bisa orang lemah bantu orang lemah," lanjut Prabowo.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh peserta aksi meski harus berperilaku sejuk tapi bukan berarti bodoh. Artinya, masyarakat muslim harus tahu kapan menyampaikan sikap.
"Kita harus bicara sejuk. Sejuk bukan berarti bego, bisa dibohongi terus menerus. Kita harus tahu kapan menyampaikan sikap," ujarnya.
Prabowo rupanya tak ingin lama-lama menyampaikan orasi. Sambil berkelakar, ia khawatir orasinya justru akan memicu kontroversi.
"Saya enggak bisa lama-lama, ada televisi, nanti digoreng terus," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sekadar diketahui, Pemerintah Indonesia sudah mengirim bantuan dengan total 34 ton untuk etnis Rohingya yang ada di Bangladesh. Bantuan terdiri dari tenda, selimut, pakaian itu dikirim oleh 4 pesawat hercules. Presiden Joko Widodo sendiri melepas 4 pesawat Hercules yang mengirim bantuan tersebut.