Program Pertama UKP-PIP: Mencanangkan Bulan Pancasila

7 Juni 2017 11:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelantikan UKP-PIP di Istana Negara. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Bila pada tahun ini Presiden Joko Widodo mencanangkan Pekan Pancasila untuk memeriahkan Hari Lahir Pancasila, tahun depan pemerintah rencananya akan menggelar Bulan Pancasila.
ADVERTISEMENT
Bulan Pancasila ini akan dimulai pada saat kelahiran yaitu 1 Juni 2018 hingga pengukuhan Pancasila tanggal 18 Agustus. Program Bulan Pancasila ini merupakan program pertama yang dirancang oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Unit kerja Presiden ini baru saja dilantik hari ini di Istana Negara.
"Di masa depan, peringatan Hari Lahir Pancasila itu bukan hanya pekan tapi bulan. Menarik dari 1 Juni disempurnakan 22 Juni dan berakhir absah saat konstitusi diresmikan pada 18 Agustus supaya saya kira pro kontra soal ini kita selesaikan," kata Kepala UKP-PIP Yudi Latif seusai dilantik di Istana Negara, Rabu (7/6).
Peringatan Bulan Pancasila ini, kata Yudi, diharapkan membuat seluruh masyarakat Indonesia paham mengenai proses lahirnya Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Dengan cara semua orang mengerti bahwa Pancasila tidak sekali jadi tapi melalui proses yang continue mulai 1 Juni sampai 18 Agustus. Dan saya lihat sekarang di kementerian dan lembaga negara, peringatan ini masih berlangsung jadi sepekan kayaknya tidak cukup," ujarnya.
Artinya bukan hanya seremoni tapi momen setiap orang. Setiap pihak mengamalkan laku Pancasila itu dalam laku hidup," lanjutnya.
Dijelaskan Yudi pada momen Pekan Pancasila kemarin, aktivis-aktivis dari berbagai latar belakang agama akan bersilaturahmi. Pengusaha-pengusaha besar juga menggunakan momen itu untuk bertemu dengan pengusaha-pengusaha kecil.
Hal inilah yang berusaha ditanamkan agar menjadi berkelanjutan.
"Saling berbagi pikiran, saling berbagi apa yang bisa dilakukan bersama sehingga masalah-masalah kesenjangan sosial, ada good will dari pengusaha besar untuk bisa berbagi bagaimana proyek-proyek yang bisa berbagi yang lain, banyak yang bisa kita lakukan," ucap Yudi.
ADVERTISEMENT