Sandi Uno: Enggak Nyaman Banget di Politik

6 Juni 2017 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sandiaga Uno di Universitas Pertamina. (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno bercanda tentang karirnya sebagai pengusaha yang terjun ke dunia politik. Candaan itu disampaikan saat memberikan ceramah bertajuk 'Membangun Semangat Wirausaha Generasi Muda' kepada sejumlah mahasiswa di Universitas Pertamina, Jalan Teuku Nyak Arief, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan hari ini.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan berkiprah dalam dunia politik tidak membuatnya kehilangan identitasnya sebagai enterpreneur.
"Karena DNA saya adalah seorang enterpreneur. Walaupun dua tahun lalu saya masuk politik. Kalau dibuka baju saya tertulis di sininya itu enterpreneur. Tapi sudah terhapus sedikit gara-gara kampanye kemarin," kata Sandi disambung tawa, Selasa (6/6).
Terjun ke dalam dunia politik, kata Sandi, membuatnya keluar dari zona nyaman sebagai pengusaha. Ia pun menyebut sebenarnya tidak sepenuhnya nyaman berada di dunia politik saat awal-awal terjun.
Sandiaga Uno kunjungi Perkampungan Industri Kecil. (Foto: Wandha Hidayat/kumparan)
"Keluar dari zona nyaman, eh, masuk politik. Enggak nyaman banget di politik. Saya bisa share ke semua. Dan kalau saya boleh sharing di sini, sebaiknya Anda tidak masuk ke politik," kata Sandi sambil tersenyum.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyarankan para wirausahawan agar memikirkan dengan matang sebelum memutuskan terjun ke dunia politik. Kembali dengan guyon, ia menyebut hanya orang yang memiliki gangguan jiwa yang terjun ke dunia politik.
"Yang agak sedikit gangguan jiwa seperti saya," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut Sandi mengajak para mahasiswa untuk menjadi enterpreneur. Dibanding negara-negara lain, kata dia, jumlah enterpreneur di Indonesia masih sangat sedikit.
"Dari jumlah generasi muda yang memutuskan untuk jadi enterpreneur masih sangat sedikit dibandingkan negara-negara lain. Indonesia angkanya kalau tidak salah masih di bawah dua persen. Untuk ukuran negara dengan jumlah penduduk dan sumber daya melimpah ini masih sangat kurang," ucap Sandi.
ADVERTISEMENT