Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Sandiaga: Regulasi Transportasi Online Harus Fleksibel
10 Maret 2017 17:56 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Meski transportasi berbasis online sudah ada di Indonesia sejak tahun 2011 namun keberadaannya masih menimbulkan pro dan kontra. Menurut Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno, transportasi berbasis online justru membantu masyarakat di berbagai sektor, salah satunya penyediaan tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
"Perbincangan saya sama Nadiem Makarim, CEO daripada Gojek lebih dari 100 ribu yang sudah terserap oleh Gojek belum dihitung Grab, Uber, maupun yang lainnya," ujar Sandi di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat, Jumat (10/3).
Menurutnya, transportasi online dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya sebagai penyedia transportasi tetapi juga sebagai kurir bahkan penyedia layanan sehari-hari salon, bengkel dan minimarket yang bisa diakses dari rumah.
"Itu bisa dilakukan oleh terobosan, inovasi daripada digital dan teknologi kreasi anak bangsa ini," ujarnya.
Untuk mengakomodir keberadaan transportasi online, ia menilai perlu ada sebuah regulasi yang fleksibel. Apalagi, keberadaan ojek online ini sekarang sudah merambah ke kebutuhan sehari-hari.
"Karena secara tidak langsung gojek ini membantu dalam menyediakan lapangan pekerjaan," tambah Sandi.
ADVERTISEMENT
Selain memberikan regulasi yang fleksibel, pasangan Anies-Sandi juga akan menawarkan program Ok Otrip untuk memberikan solusi terhadap masalah transportasi. Melalui Ok Otrip, ia akan mengintegrasikan semua moda transportasi umum.
"Dengan karcis terusan Rp 5.000 bisa ke mana-mana. Sehingga angkot bisa dijadikan sarana pengumpan," ujar Sandi yang mengaku tidak takut jika disebut hanya melanjutkan program yang sudah ada.