Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Survei Charta Politika: Ahok-Djarot Unggul 2,5% dari Anies-Sandi
15 April 2017 14:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat diprediksi akan menang dalam Pilgub DKI jika pencoblosan digelar hari ini. Berdasarkan survei Charta Politika, elektabilitas Ahok-Djarot mencapai 47,3 persen sementara elektabilitas Anies-Sandi mencapai 44,8 persen. Sebanyak 7,9 persen responden tidak menjawab.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan kedua pasangan menunjukkan kecenderungan elektabilitas yang meningkat. "Ada kecenderungan sama-sama naik. Kalau kita lihat angkanya, Ahok-Djarot 47,3 persen sementara Anies-Sandi 44,8 persen," ujarnya saat memberikan paparan di kantor Charta Politika, Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu (15/4).
Yunarto mengatakan bahwa elektabilitas Ahok naik karena turunnya jumlah undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihan. Mereka ternyata memberikan pilihan kepada Ahok-Djarot. Faktor lain, terjadi stagnansi pada pemilih Anies-Sandi. Dari segi presentase, Charta Politika mencatat sebanyak 88,2 persen pemilih Ahok-Djarot sudah mantap memilih sementara 82 persen pemilih Anies-Sandi juga sudah mantap memilih.
Ketika dirumuskan, Yunarto mengatakan responden memilih Ahok-Djarot karena memiliki keunggulan dari segi program sementara Anies-Sandi unggul karena faktor keramahan dan faktor agama.
ADVERTISEMENT
"Anies-Sandi unggul dari segi ramah dan seagama. Alasan tidak memilih kami tanyakan. Kenapa tidak memilih Ahok-Djarot kami tanyakan kepada pemilih Anies-Sandi. Yang pertama alasannya adalah faktor kasar dan arogan. Yang kedua adalah karena agama," ujar Yunarto.
"Ahok jatuh pada masalah karakter dan kepribadian. Kalau kita lihat seberapa penting sentimen kesukuan, kami lihat sentimen kesukuan tidak berpengaruh. Isu agama lebih unggul dibanding faktor kesukuan," ujarnya.
Responden enggan memilih Anies-Sandi karena faktor rekam jejak Anies yang pernah dipecat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Survei dilakukan pada 7-12 April 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah responden mencapai 782 dari 1.000 yang direncanakan. Survei digelar di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of errors kurang lebih 3,5 persen.
ADVERTISEMENT
Sekadar diketahui, dalam empat survei lain soal elektabilitas di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, Ahok-Djarot kalah dari Anies-Sandi. Keempat survei tersebut adalah SMRC, LSI Denny JA, Median, dan PolMark.
Baca juga: Data 4 Survei: Anies-Sandi Menang Pilgub DKI