Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Tanggapan JK ke Prabowo soal PT 20%: Masak Lelucon
28 Juli 2017 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Jusuf Kalla menanggapi pertemuan yang dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Prabowo Subianto. Seusai pertemuan antar dua ketua umum partai itu, baik SBY maupun Prabowo sempat melemparkan kritik kepada pemerintahan Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
Pertemuan dua elit partai Demokrat dan Gerindra di Cikeas, Kamis (27/7) menurut JK adalah hal yang wajar. Namun, ia mempertanyakan pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut presidential threshold 20 persen adalah sebuah lelucon politik.
"Semua politisi menjalin hubungan. Mosok lelucon," kata JK menjawab pertanyaan soal presidential threshold adalah lelucon politik seusai menghadiri acara pemberian tanda kehormatan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (28/7).
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, dalam politik, semua politis pasti mencari teman dan sekutu. Salah satunya, dengan menggelar pertemuan-pertemuan.
"Semua politisi itu ketemu mencari teman, mencari apa," sambung JK.
Ditanyai soal tanggapan JK akan pendapat SBY yang mengatakan bahwa pemerintahan saat ini tidak demokratis, JK tak berkomentar banyak. Wapres malah balik menyarankan awak media untuk bertanya sendiri kepada SBY.
ADVERTISEMENT
"Tanya saja sama beliau," jawab JK singkat seraya pergi meninggalkan lokasi.
Seusai bertemu SBY kemarin, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut presidential threshold yang disahkan dalam RUU sebesar 20 persen suara DPR atau 25 persen suara nasional, adalah lelucon politik yang menipu rakyat.
"Sikap Partai Demokrat, Gerindra, PAN dan PKS satu dalam masalah UU Pemilu yang baru saja dilahirkan, disahkan oleh DPR RI, yang kita tidak ikut bertanggung jawab karena kita tidak mau ditertawakan oleh sejarah," ucap Prabowo usai pertemuan di Cikeas, Bogor, Kamis (27/7).