Kisah Inspiratif FARCEEE Online Shop dari Hobi Branded Sneakers Kini Memproduksi Sendiri

wahyudi
I am indonesian professional digital marketing, SEO and content writer. See detail on www.whscorpora.co.id
Konten dari Pengguna
3 April 2018 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari wahyudi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Farah Farce, yang bernama asli Farah Kemala Qurratu’aini, lebih dikenal dengan tambahan embel-embel “Farce” yang menjadi ikon usaha online yang dia geluti “FARCEEE Online Shop” sejak duduk di bangku SMP. Layaknya anak baru gede, remaja cerdik kelahiran 22 April 1995 ini hobi akan barang branded seperti sneaker. Ternyata hobi ini yang justru mengantarnya menjadi importir produk bermerk yang bisa dia produksi sendiri bahkan awalnya tanpa perlu modal dengan sistem dropship.
Sumber: maxmanroe.com
ADVERTISEMENT
Waktu itu, saat masih SMP, Farah termasuk penggemar produk branded sneakers. Saking hobinya, dia sampai berburu sneakers dari luar negeri. Dalam suatu kesempatan dia memesan sneaker melalui teman barunya. Ternyata, setelah menunggu cukup lama, pesanan sneakers tak kunjung datang. Awal mula jengkel, namun ternyata memberi berkah dengan membawa Farah mempelajari seluk beluk sistem penjualan dropshipping.
Singkatnya, karena pesanan tak kunjung datang, Farah menghubungi langsung importir aslinya yang justru berdomisili juga di Indonesia. “Kok Bisa?” Makin ditelusui, ternyata dalam bisnis kita bisa menjual produk tanpa perlu membelinya terlebih dahulu alias tanpa modal. Kuncinya adalah kepercayaan. Meniru sistem bisnis agen importir sneaker yang dia pesan sebelumnya, membuat Farah berani mencoba hal serupa.
Sumber:zonalima.com
ADVERTISEMENT
Kecintaannya pada sneaker dan produk fesyen membuat Farah sangat paham seluk beluk produk yang dia jual. Hal ini yang membuat banyak importir di luar negeri dan juga pembeli produk Farah didalam negeri yang percaya akan produk Farah. Dalam menjual produknya, Farah menggunakan media berbasis teknologi melalui situs jejaring sosial, Facebook, Twitter, website dan sebagainya.
Foto-foto produknya dibuat seaktual mungkin dan ditawarkan dengan teaser khas bahasa anak sekolahan. Awal mula ‘masa percobaan’ yang diberikan sang importir dalam sebulan berhasil dilewati Farah dengan menjual ± 15 pasang sepatu impor. Cukup fantastis untuk bisnis online tahap permulaan.
Sistem dropship yang dijalankan Farah tetap berorientasi pada kontrol kualitas yang baik. Untuk memastikan barang yang dia kirim berkualitas, setiap produk yang dia pesan dari importir haru dikirim ke rumah dulu, di cek kualitasnya baru dikirim ke pembeli. Jika barang jelek akan dikembalikan ke importir. Hal ini yang membedakan drop ship Farah dengan yang lainnya, yang umumnya langsung order dari suplier dan kirim ke pembeli.
ADVERTISEMENT
Kontrol kualitas dan pemasaran yang tepat membuat bisnis Farah makin berkembang. “Farce Online Shop” merupakan nama usaha online yang dia kembangkan saat ini. Dari situlah, Farah kini lebih akrab dipanggil dengan Farce, Bahkan, kini Farce tak lagi mengandalkan satu importir saja, namun sudah merambah ke beberapa pemasoknya di Cina, Inggris, Singapura, Vietnam dan Thailand.
Sumber:twitter.com/farceee
Untuk mengembangkan usahanya, Farce terus belajar dan rajin ikut bergabung dengan komunitas dunia maya. Melaluai akun twitter @farceee, Farce mulai berinteraksi dengan beberapa pebisnis inspiratif lainnya seperti Bong Chandra, Putu Putrayasa, Nyoman Sukadana, Joe Hartanto, dan Citra Hafiz. Rutin aktif dalam komunitas membawa Farce bisa berkenalan melalui Twitter kepada Director of Young Entrepreneur Academy, Jaya Setiabudi.
ADVERTISEMENT
Skala usaha Farce Online Shop juga makin beragam, dengan merambah ke beberapa merek produk-produk fesyen lainnya. Produk yang dia pasarkan bisa diakses melalui http://farceee.com/. Bahkan kini Farah sudah bisa memproduksi sneaker sendiri dan tergabung dalam komunitas Yuk Bisnis dibawah bimbingan langsung dari mentor bisnis Jaya Setiabudi.
Nah, pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari sukses Farce ini adalah menekuni bisnis yang sesuai hobi, kemudian berani mencoba dan setelah usaha jalan harus terus belajar dan bergabung dengan komunitas agar usaha kita bisa terus bertahan dan berkembang di tengah perubahan jaman.