news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

3 Solusi Atasi Permasalahan Sampah versi DLHK DIY, Yuk Simak!

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY
Ekosistemnya Terjaga, Masyarakat Berpenghidupan Layak
Konten dari Pengguna
26 November 2022 16:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 mengenai pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY melakukan berbagai upaya sebagai solusi atasi permasalahan sampah . Merujuk dari data DLHK DIY pada tahun 2021, setiap harinya terdapat 700 ton sampah yang masuk ke TPA Piyungan. Dari sampah tersebut, sebanyak 53,51% terdiri dari sampah sisa makanan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas sampah yang masuk ke TPA Piyungan merupakan sampah rumah tangga. DLHK DIY upayakan 3 solusi mengatasi persoalan sampah:
ADVERTISEMENT
1. Pengelolaan sampah mandiri rumah tangga
Pemilahan sampah yang dilakukan salah satu ibu rumah tangga di daerah Wonokerto, Turi, Sleman (10/03). (Sumber: DLHK DIY)
Diketahui bahwa sampah rumah tangga terbagi menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Pengelolaan sampah rumah tangga bertujuan untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi barang yang dapat bernilai. Dimulai dengan pendekatan pada ibu rumah tangga untuk dapat membiasakan diri dengan pemilahan sampah rumah tangga berdasarkan jenisnya.
2. Optimalisasi TPS-3R
Kegiatan pengolahan sampah di TPS-3R Brama Muda Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman (14/05). (Sumber: Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY)
Pengolahan Sampah secara 3R (Reduce-Reuse-Recycle) merupakan pola pendekatan pengelolaan sampah pada skala komunal atau kawasan dengan melibatkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan melalui pendekatan pentahelix. Optimalisasi TPS-3R bertujuan untuk mengurangi kuantitas sampah yang akan diolah secara lebih lanjut di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Hal tersebut dilakukan melalui pelatihan pengolahan sampah kepada pengurus TPS-3R.
ADVERTISEMENT
3. Penyemprotan eco-enzyme
Penyemprotan eco-enzyme di TPST Piyungan (17/09). (Sumber: DLHK DIY)
Eco-enzyme merupakan proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu, dan air. Masih banyak dari masyarakat yang belum mengetahui manfaat eco-enzyme dalam mengurangi bau sampah. Untuk itu, DLHK DIY mengupayakan penyemprotan di TPA Piyungan dengan memanfaatkan eco-enzyme secara rutin seminggu sekali sebanyak 30.000 cairan eco-enzyme. Hal tersebut dilakukan sebagai solusi persoalan mengurangi bau sampah di TPA Piyungan yang menjadi perhatian publik.