Gelar Community Learning Center, DLHK DIY Ajak Masyarakat Bersama Kelola Hutan

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY
Ekosistemnya Terjaga, Masyarakat Berpenghidupan Layak
Konten dari Pengguna
27 November 2022 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana community learning center untuk mengembangkan wana husaada pada hari Kamis (17/11/2022). (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana community learning center untuk mengembangkan wana husaada pada hari Kamis (17/11/2022). (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Guna mengembangkan wana husada yang berlokasi di Taman Madu Bronto, Banyusoco, Playen, Gunungkidul, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY menggelar kegiatan Community Learning Center (CLC) . Acara berlangsung di hari Kamis (17/11/2022) tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas LHK DIY, penyuluh pendamping, Danramil Playen, Kapolsek Playen, Lurah Banyusoco, dan perwakilan Kelompok Tani Hutan (KTH) yang mengelola Wana Husada serta masyarakat yang tertarik mengenai pengelolaan hutan. Tujuan dilaksanakan community learning center adalah untuk memahamkan masyarakat sekitar penyangga hutan terkait pengelolaan hutan serta untuk memantik berpartisipasi masyarakat agar mampu kelola hutan sesuai dengan wana tematiknya.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan kawasan hutan di DIY membutuhkan peran dan partisipasi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar kawasan hutan. Untuk itu, dibentuklah forum CLC dengan tujuan menyelaraskan pengelolaan hutan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat. Hal itu juga supaya dapat memajukan masyarakat bersama serta mendorong pemahaman dan ide masyarakat.
Dr. Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si, Kepala Dinas LHK DIY yang memimpin pelaksanaan community learning center pada hari Kamis (17/11/2022). (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Pengelolaan hutan, khususnya di DIY terbagi dalam enam wana tematik, dan program CLC kali ini membahas mengenai pengelolaan hutan Wana Husada. Wana Husada merupakan salah satu bagian dari pemanfaatan hutan dengan komoditasnya berfokus pada tanaman herbal dan empon-empon. Masyarakat yang hadir turut aktif berpendapat dan siap berpartisipasi untuk mensukseskan Wana Husada.
ADVERTISEMENT
“Kami, senang dengan adanya wana husada dan semoga kedepannya akan ada pembekalan dan pelatihan untuk mengolah produk turunannya seperti cara meracik obat herbal,” ujar Teguh, Perwakilan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Kegiatan CLC diakhiri dengan rencana pembuatan sekolah hutan sebagai bentuk capacity building yang kedepannya sekolah hutan akan berfokus pada dua jurusan peminatan, yaitu: 1) Pengembangan dengan menyesuaikan wana tematiknya; 2) Pengembangan budidaya turunan hasil olahan hutan.