Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Idola K-Pop Beri Inspirasi untuk Wujudkan Cita-cita Saya
5 April 2018 18:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Anastachie tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setelah menjadi seorang penggemar dari seseorang selama beberapa tahun, saya menyadari beberapa hal yang mungkin tidak akan terjadi, jika saya tidak pernah menjadi seorang penggemar. Semua itu berawal saat salah satu sahabat saya bilang, “gue iri sama lo yang punya idola kaya begitu.”.
Mungkin awalnya saya tidak terlalu menyadari betapa pentingnya, tapi setelah saya pikirkan secara baik baik, benar juga omongan dia. Kalau saya bukan penggemar K-Pop, mungkin saya tidak akan pernah menjadi siapa saya sekarang.
ADVERTISEMENT
Penyanyi atau aktor di Korea Selatan harus melewati beberapa tahun masa trainee, lalu setiap minggunya beberapa dari para trainee tersebut akan dieliminasi dan terus begitu sampai yang terbaik dari mereka akan terpilih. Semua hal itu membuat mereka harus terus bekerja keras, dan mengingat kenapa mereka memulai perjalanan mereka sebagai seorang trainee.
Masa trainee bisa hanya beberapa bulan untuk mereka yang memiliki bakat dan keberuntungan besar, tapi untuk beberapa orang, mereka harus melewati 5 sampai 8 tahun masa trainee sampai akhirnya mereka bisa debut sebagai seorang entertainer.
Hal hal itu membuat saya sadar bahwa untuk mengejar mimpi, kita tidak bisa bermalas-malasan dan berleha-leha setiap hari. Hanya ngeliatin berita terbaru tentang idola kita dan lupa kalau kita sendiri punya kehidupan. Dan akhirnya, idola saya membuat saya berkaca dan melihat apa yang belum, dan bisa saya raih.
ADVERTISEMENT
Contoh paling mudah yang terjadi di awal-awal saya menyukai K-Pop adalah bagaimana nilai saya di sekolah mendadak naik, hanya karena saya malu terhadap idola saya. Idola pertama saya adalah Cho Kyuhyun, anggota termuda dari Super Junior.
Tahun 2010 adalah tahun terakhir saya di bangku SMA, dan saya yang sangat tidak suka matematika dan selalu mendapatkan "hiasan berwarna merah" di rapot saya setiap semester karena pelajaran matematika. Akhirnya, saya merasa minder saat tahu idola saya adalah pemenang olimpiade matematika dulunya.
Hal itu akhirnya membuat saya kerja keras, mati-matian, dan tanpa henti belajar matematika. Saya tahu bahwa matematika memang bukan bidang yang cocok untuk saya, tapi pada saat itu, memiliki nilai yang bagus di pelajaran itu adalah sebuah kewajiban. Dan akhirnya, saya berhasil menaikkan nilai saya secara drastis di pelajaran tersebut.
ADVERTISEMENT
Contoh kedua adalah sesuatu yang sedang saya jalani saat ini. Sejak beberapa tahun lalu, saya menjadi seorang penggemar dari group bernama EXO, dan hal itu membuat saya berkaca akan banyak hal.
EXO adalah salah satu group dengan prestasi tertinggi di Korea Selatan, dan hal itu tidak mereka raih secara cuma-cuma. Mereka harus terus bekerja keras, dan mengasah diri mereka tanpa henti, karena ini adalah mimpi mereka.
Hal itu membuat saya sadar bahwa saya juga harus terus mengejar mimpi saya. Pada saat itu, saya hanya berpikir saya ingin menjadi seorang penerjemah bahasa Korea. Tapi hal sekecil itu benar-benar membuat saya terus belajar tanpa henti dengan berbagai macam cara, agar saya dapat mewujudkan impian saya.
ADVERTISEMENT
Dan akhirnya, saya menjadi penerjemah bahasa Korea.
Walaupun sekarang saya menyadari bahwa saya lebih suka menjadi seorang guru bahasa Korea, saya tetap sudah mencapai salah satu impian saya yang selalu saya anggap tidak akan mungkin terwujud dulunya.
Bukan hanya itu, sifat dan segala hal baik yang dilakukan oleh idola kita juga dapat berpengaruh terhadap pengembangan diri kita. Seperti contohnya, bagaimana saya dan banyak teman saya selalu berusaha menjadi orang yang sopan dan bisa peduli dengan orang orang di sekitar kami.
Semua itu karena teladan dari Idola kami, EXO Doh Kyungsoo atau yang sering juga dipanggil D.O. Ia selalu mendapatkan pujian dari orang-orang yang pernah bekerja dengannya, sebagai seseorang yang sopan dan selalu peduli dengan semua orang yang ada di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Doh Kyungsoo yang sekarang juga menjalani aktivitas sebagai aktor di tengah jadwalnya yang sangat amat padat, membuat saya sadar akan hal lain lagi.
Menjadi seorang aktor adalah mimpi yang Kyungsoo miliki sejak ia kecil, dan itu membuat dia tidak pernah lelah untuk terus berjuang dan belajar untuk karirnya ini. Saat mendapatkan kesempatan untuk bergabung dalam sebuah poyek yang ia sukai, ia akan berjuang sekuat tenaga untuk menjalani proyek itu.
Walaupun itu artinya Kyungsoo harus menggunakan waktu istirahatnya di pesawat setelah konser di luar negeri sebagai waktu untuk membaca skenario, dan bukannya pulang, malah langsung berjalan ke lokasi syuting setelah mendarat di Korea.
Hal itu mengingatkan saya akan mimpi kecil saya sejak saya kecil, yang ingin menjadi seorang penulis. Dan ternyata keinginan saya itu masih berapi-api di dalam diri saya. Walaupun sulit dan berat untuk mencari waktu menulis di tengah-tengah jadwal saya yang sangat padat, sekarang saya terus menyempatkan diri untuk menulis dan berbagi tulisan saya melalui online platform.
ADVERTISEMENT
Walaupun perjalanan saya untuk menjadi seorang penulis yang bisa menerbitkan buku mungkin masih panjang, saya percaya bahwa saya akan melakukannya nanti jika saya tidak pernah menyerah. Dan semua kepercayaan itu adalah sesuatu yang sudah saya lewati sendiri sebelum sebelumnya. S
aya tahu bahwa setiap kesulitan yang ada di depan saya saat ini, hanya akan menjadi hal lucu yang akan saya tertawakan nanti saat semua yang saya ingin wujudkan, akhirnya terwujud.
Idola saya mengajarkan saya untuk terus berjuang mencapai impian impian saya, mereka mengajarkan saya untuk tidak menyerah dan selalu berusaha menjadi seseorang yang lebih baik kedepannya. Hal itu terbukti nyata, karena bukan hanya saya, banyak pula orang di sekitar saya yang termotivasi dan berkembang pesat karena idolanya.
ADVERTISEMENT
Idola kami mengajarkan kami untuk melihat kemungkinan kecil di antara jutaan kemustahilan. Idola kami memegang peran yang sangat amat penting dalam pengembangan diri kami. Dan itulah mengapa, memiliki seorang idola adalah sesuatu yang harus membuat kita bangga terhadap diri kita sendiri.