Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Moderat dan Islam Indonsia
30 Mei 2018 17:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Andarwino Lasido tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belakangan ini kita seringkali bertemu dengan istilah Islam Moderat. Istilah ini membuat kita bertanya ‘Apa bedanya islam moderat dengan islam lainnya?’. Menurut KBBI, moderat berarti berkecenderungan ke arah dimensi atau jalan tengah. Hal ini merupakan sebuah paradoks karena Islam itu sendiri hadir untuk menjadi penengah bagi masyarakat sebelumnya. Sikap moderat yang diprakarsai kalangan muslim tradisionalis sebagaimana diistilahkan Gus Dur dengan pribumisasi Islam. Hal ini telah menimbulkan simpati dan empati yang begitu kuat dari warga. Peristiwa ini mirip sejarah masa lalu Islam dimana ketika Nabi Muhammad bermigrasi dari Mekah ke Madinah. Migrasi tersebut tidak menimbulkan ketimpangan sosial karena, Nabi menerima dan merawat keanekaragaman agam dan suku yang sudah berkembang sebelumnya di daerah tersebut. Tidak hanya itu saja, Nabi Muhammad merumuskan sebuah piagam politik yang bernama Piagam Madinah. Piagam tersebut mencerminkan penghargaan terhadap kemajemukan dan kesepakatan untuk menjaga berbagai suku dan agama. Kaum moderat memiliki keyakinan bahwa ada nilai-nilai tertentu, semisal keadilan, keseimbangan, kejujuran, ketekunan, kreativitas, produktivitas, dan kedisiplinan yang secara universal diperlukan dan bernilai.
ADVERTISEMENT
Orang-orang moderat percaya bahwa ketika berhubungan dengan upaya realisasi nilai-nilai ini, Islam mewajibkan umatnya untuk berada di garis depan dan memberikan teladan moral yang kuat bagi orang lain. Pemikiran demokrasi liberal kaum muslim moderat sering kali menggiring mereka pada penyiksaan di tanah air mereka sendiri dan mereka hanya menemukan tempat perlindungan dan kebebasan di Barat. Menurut pandangan mayoritas muslim moderat, aspek paling problematis dalam pendekatan kaum puritan adalah praktik pendefinisian mereka atas islam sebagai anti tesis tehadap Barat. (AL)