Pembelajaran Berdiferensiasi: 4 Aspek yang Harus Dikendalikan Guru

Andas Nidaa'an Khofiyya
Mahasiswa S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
26 Desember 2023 12:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andas Nidaa'an Khofiyya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia saat ini sedang melakukan gebrakan baru untuk membentuk generasi penerus bangsa yang merdeka. Gebrakan ini diwujudkan dengan penggunaan kurikulum merdeka dalam penerapan pendidikan di lingkup sekolah. Adanya kurikulum merdeka diharapkan pendidik maupun peserta didik memiliki kebebasan diri dalam melakukan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan positif yang diharapkan. Siswa terlahir akan keunikan masing-masing. Keunikan tersebut menjadikan peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga peserta didik satu dengan lainnya tidak dapat disamakan. Untuk itu dalam penerapan pembelajaran di kelas, pendidik dapat menerapkan pembelajaran diferensiasi dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
Ilustrasi Pembelajaran Berdiferensiasi. Foto: Andas Nidaa'an Khofiyya
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar peserta didik (Pitaloka dkk., 2022). Model pembelajaran berdiferensiasi merupakan upaya adaptasi di dalam kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik (Elviya & Sukartiningsih, 2023). Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang berbeda antara satu dengan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pembelajaran berdiferensiasi tidak dapat dilakukan secara “on the fly”, melainkan melalui proses yang terencana dan terarah, sebab pembelajaran berdiferensiasi tidak lepas dari persiapan masuk sekolah, persiapan pembelajaran, dan evaluasi setelahnya (Geel dkk., 2022). Terdapat 4 (empat) teori yang mendasari adanya pembelajaran berdiferesiensi yaitu:
Kemampuan Kinestik Siswa. Foto: Andas Nidaa'an Khofiyya
Penerapan 4 teori yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi, guru harus dapat mengontrol atau mengendalikan 4 (empat) aspek pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas yaitu konten, proses, produk, dan lingkungan serta iklim belajar di kelas (Khristiani dkk., 2021).
ADVERTISEMENT

1. Konten

Artinya adalah materi yang akan dipelajari siswa atau yang diajarkan guru di kelas. Konten yang digunakan disini dapat diidentifikasi dengan kebutuhan peserta didik. Strategi yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat mendiferensiasi konten yang akan dipelajari oleh adalah:

2. Proses

Artinya adalah kegiatan yang dilakukan peserta didik di dalam kelas. Dimana kegiatan ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Proses atau kegiatan yang dilakukan peserta didik ini dapat juga dilakukan dengan menganalisis siswa menguji jawaban, menilai pekerjaan sehari-hari, mengamati siswa selama pelajaran dan (bila perlu) melakukan percakapan diagnostik. Kegiatan-kegiatan yang bermakna yang dilakukan oleh peserta didik di dalam kelas harus dibedakan juga berdasarkan kesiapan, minat, dan juga profil belajar peserta didik.
Proses Kegiatan Belajar Mengajar di Kelas. Foto: Andas Nidaa'an Khofiyya

3. Produk

Artinya adalah hasil akhir dari pembelajaran untuk menunjukkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman peserta didik setelah menyelesaikan satu unit pelajaran atau bahkan setelah membahas materi pelajaran selama 1 semester. Hasil akhir ini dapat dibuat batasan oleh guru, produk apa yang akan dibuat, dengan memberikan kebebasan peserta didik untuk menentukan jalan yang mereka lewati dalam membuat sebuah produk. Sehingga di sini guru menuntun peserta didik sesuai dengan kodrat yang ada pada dirinya.
ADVERTISEMENT

4. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar yang dimaksud meliputi susunan kelas secara personal, sosial, dan fisik. Lingkungan belajar juga harus disesuaikan dengan kesiapan peserta didik dalam belajar, minat mereka, dan profil belajar mereka agar mereka memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Karena dengan lingkungan belajar yang ideal (bagi peserta didik) sesuai akan kenyamanannya, maka peserta didik juga akan melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik.
Tempat Duduk Peserta Didik Secara Berkelompok. Foto: Andas Nidaa'an Khofiyya
ADVERTISEMENT
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi sebagian besar berfokus pada dampak positif terhadap siswa, akan tetapi di sisi lain, dampak terhadap guru agak diabaikan (Pozas dkk., 2023). Kesimpulannya, temuan penelitian ini menegaskan bahwa praktik pembelajaran berdiferensiasi oleh guru adalah “kepingan dua sisi” dalam hal fokus pada dampaknya terhadap guru, karena kurangnya waktu dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Untuk itu perlu adanya efesiensi waktu dari guru dalam menerapkan pembelajaran ini agar dalam penerapannya guru dan peserta didik masing-masing memiliki dampak yang baik (ANK).
ADVERTISEMENT