Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kreativitas Anak

Andas Nidaa'an Khofiyya
Mahasiswa S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Surabaya
Konten dari Pengguna
3 Juni 2022 14:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andas Nidaa'an Khofiyya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membuat bunga dari kertas. Foto: Andas Nidaa'an Khofiyya
zoom-in-whitePerbesar
Membuat bunga dari kertas. Foto: Andas Nidaa'an Khofiyya
ADVERTISEMENT
Tidak memandang bagaimana pandemi Covid-19 terjadi. Awal tahun 2020 hingga awal tahun 2022, anak-anak yang terbiasa belajar di Sekolah harus belajar di Rumah. Orang tua yang terbiasa memasrahkan buah hati kepada guru harus dapat menyerahkan secara penuh kepada orang tua sendiri. Sama halnya dalam menumbuhkan kreativitas anak. Yang sejatinya hal tersebut menjadi tanggung jawab orang tua secara penuh dalam membimbingnya. Guru hanyalah sebagai orang tua kedua yang memiliki tanggung jawab ketika di Sekolah. Begitupula dengan membangun serta menumbuh kembangkan kreativitas anak.
ADVERTISEMENT
Membangun serta menumbuh kembangkan kreativitas anak sangatlah mudah dilakukan. Kita tidak menunggu untuk menjadi orang tua dahulu dalam melakukannya, sebagai kakak maupun orang sekitar juga bisa melakukannya dengan membuat mereka tersenyum. Mengapa harus membuat anak tersenyum? Karena dengan tersenyum, kita semua tahu bahwasannya mereka senang melakukannya.
ADVERTISEMENT
Melakukan segala sesuatu dengan tersenyum dan hati gembira akan enjoy untuk dilakukan, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, dengan membangun mood anak serta mengajaknya untuk bereksplorasi harus dengan kondisi gembira yang sesuai dengan kondisi hatinya. Sebagai orang terdekat, pastinya akan tahu apa yang disukai maupun yang tidak disukai oleh anak-anak. Sama halnya gambar di atas merupakan hasil eksplorasi Ananda Adel (gambar samping kiri) dan Puput (gambar samping kanan) dalam membuat bunga dengan kertas.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini dapat diambil dari keadaan Kakak yang melihat saudari kecilnya (adek) berlari ke sana-kemari, keluar-masuk dari berbagai macam pintu ruangan untu mencari perhatian lingkungan sekitar dengan kondisi yang merengut. Hal ini, menumbuhkan inisiatif seorang Kakak untuk membuat adeknya diam dengan memberikan kertas. Akan tetapi, kertas yang diberikan didiamkan cukup lama oleh adik. Sehingga mau-tidak mau sang Kakak mengubah kondisi yang pasif menjadi aktif dengan melakukan hal yang positif tanpa rasa redup di dalam hati.
Berbekal kertas yang ada, akan dapat mengubah sekitar kita. Ide-ide kreatif dapat dimunculkan dengan melibatkan anak untuk berpartisipasi dan berkreasi dengan dunianya. Kita hanya mengarahkannya kepada hal yang positif, dan jangan pernah menuntut mereka untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai keinginan mereka, karena dengan begitu kemampuan motorik anak tidak dapat berkembang dengan baik.
ADVERTISEMENT