Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Memandang Dampak dari Burnout pada Kalangan Pekerja
3 Juni 2023 11:30 WIB
Tulisan dari Andhika Putra L tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam era yang serba digital dan penuh persaingan ketat seperti sekarang ini, tidak mengherankan jika banyak orang merasakan tekanan yang tinggi di tempat kerja. Peningkatan tuntutan kerja lebih keras dan lebih lama, target yang ketat, masalah dalam rumah tangga, dan beban tanggung jawab yang berat sering kali menimbulkan konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan mental dan fisik individu. Salah satu masalah yang perlu diperhatikan adalah burnout.
ADVERTISEMENT
Dampak dari Burnout
Burnout dapat dikatakan sebagai keadaan serius dari kelelahan fisik, emosional, dan mental yang disebabkan oleh stres berkepanjangan di tempat kerja. Ini adalah hasil dari tekanan yang berkepanjangan, ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan finansial yang ada, serta kurangnya Self Reward atau rasa bangga terhadap segala upaya yang sudah dilakukan. Burnout bukan sekadar rasa lelah biasa yang dapat diatasi dengan istirahat singkat atau liburan. Ini adalah kondisi yang kompleks yang dapat memiliki dampak serius pada individu seseorang.
Masalah Burnout telah menjadi sorotan utama dalam studi kesejahteraan kerja dan manajemen sumber daya manusia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa burnout dapat menyebabkan penurunan produktivitas, peningkatan absen, penurunan kepuasan kerja, dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan. Lebih dari itu, dampaknya tidak hanya terbatas pada individu, secara keseluruhan. tetapi juga berdampak negatif pada hubungan sosial dan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Tanda-tanda seseorang yang mengalami Burnout antara lain:
Solusi agar dapat mengatasi Burnout
Menerapkan manajemen waktu untuk mengatur tugas dan prioritas dengan baik dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencegah burnout. Mengklasifikasikan tugas yang penting dan mendesak, serta belajar untuk mengatakan "tidak" ketika terlalu banyak tanggung jawab yang diberikan.
Menetapkan batas waktu antara pekerjaan dan urusan pribadi seperti menyediakan waktu khusus untuk berlibur bersama keluarga, istirahat dengan cukup, dan bersosialisasi dengan lingkungan tetangga dan teman kerja. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari keluarga maupun tetangga, dan melatih diri untuk tidak berekspektasi yang berlebihan yang akhirnya tidak sesuai dengan kenyataannya.
ADVERTISEMENT
Jika Burnout masih terus berlanjut dan mempengaruhi kehidupan, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada ahlinya seperti psikolog. karena mereka dapat memberikan saran, dukungan, dan strategi yang lebih khusus dalam mengatasi burnout.
Setiap individu pasti memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi burnout, tapi yang terpenting adalah berkomitmen untuk membagi waktu antara kesenangan pribadi dan pekerjaan.