Alasan Mengapa Gender Tidak Pernah Menjadi Penyebab Konflik Antar Negara

Andhina Ayu Rashinta
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman
Konten dari Pengguna
30 Maret 2024 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andhina Ayu Rashinta tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi perbedaan gender. Foto: iStock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perbedaan gender. Foto: iStock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu gender sering kali terjadi di dalam dunia internasional, berbagai macam penyebab dan dampak yang dihasilkan, namun hingga saat ini masih saja terjadi dan masih banyak orang yang menyalah artikan arti dan maksud dari gender tersebut.
ADVERTISEMENT
Gender merujuk pada pemahaman bagaimana peran gender dan juga konstruksi sosialnya mempengaruhi individu, masyarakat, bahkan hubungan antar manusia.
Menurut WHO, gender merupakan suatu karakteristik yang ada pada perempuan maupun laki-laki yang dikonstruksi secara sosial. Gender disini juga diartikan dimana adanya perbedaan yang terlihat dan signifikan antara perempuan dan laki-laki ketika dilihat dari norma, tingkah laku dan peranan mereka.
Sebagian besar penyebab antar negara saling terlibat konflik yaitu ketika adanya kepentingan politik, perebutan kekuasaan, keamanan, bahkan persaingan ekonomi hingga agama. Jarang dan tidak ada ditemukan bahwa gender pernah menjadi akar konflik perpecahan antar negara.
Umumnya, gender hanya menjadi konflik di lingkup internal suatu negara saja, pun jika dalam konteks negara, isu gender tidak sampai menjadi penyebab suatu negara dengan negara lainnya berkonflik.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, isu gender di Indonesia sering kali disebabkan oleh adanya subordinasi, yang beranggapan bahwa peranan yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain, dimana perempuan dianggap lebih bertanggung jawab dan berperan dalam urusan rumah tangga dan keluarga, sedangkan laki-laki bertanggung jawab dalam urusan pekerjaan dan mencari nafkah. Dengan ini, perempuan selalu dianggap lebih rendah daripada laki-laki yang pada akhirnya menciptakan adanya ketimpangan gender.
Bahkan dalam situasi konflik suatu negara pun, sering kali ditemukan bahwa perempuan selalu menjadi korban, baik dengan kekerasan seksual hingga digunakan sebagai strategi untuk memperoleh keuntungan suatu kelompok.
Karena banyaknya isu yang melibatkan perempuan sebagai korban, hal ini yang menimbulkan terciptanya banyak aktivis dan komunitas perempuan, yang bertujuan agar perempuan dapat didengar suara atau pendapatnya dan juga lebih dilibatkan untuk menciptakan perdamaian.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, alasan mengapa gender tidak pernah menjadi penyebab konflik antar negara karena pada dasarnya gender hanya menjadi konflik domestik atau hanya terjadi di lingkup internal suatu negara saja, pun jika dalam konteks negara, isu gender tidak sampai menjadi penyebab suatu negara dengan negara lainnya berkonflik.