Kesenjangan Sosial Di Indonesia dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Masyarakat

Andhini Ummu Hanifah
Mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Ekonomi Pembangunan
Konten dari Pengguna
5 Desember 2023 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andhini Ummu Hanifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sumber foto https://pixabay.com/
Indonesia adalah negara dengan segala keberagamannya, mulai dari keberagaman sumber daya alam, budaya, agama, bahasa, ras, profesi, dan masih banyak keberagaman lainnya. Keberagaman ini terkadang bisa memicu munculnya kelas ditengah kehidupan masyarakat, dimana kelas yang dimaksud itu adalah kelas yang dibagi dari status sosial, yang biasanya dinilai dari keadaan ekonomi masyarakat itu sendiri. Dari kelas yang ada, memunculkan suatu hal yang akan dibahas kali ini yaitu kesenjangan sosial.
ADVERTISEMENT
Apa itu kesenjangan sosial? Kesenjangan sosial adalah suatu ketidakseimbangan dalam kehidupan sosial masyarakat sehari-hari, baik individu maupun kelompok, dimana terjadi ketidakadilan (Agustina et al. dalam Mega Silpia, 2022). Kesenjangan sosial kerap terjadi diberbagai negara mulai dari negara berkembang maupun negara maju sekalipun. Di Indonesia kesenjangan masih kental terjadi di masyarakat dan hal ini pastinya berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
Kesenjangan sosial biasanya dirasakan oleh kalangan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tidak bisa dianggap remeh karena kesenjangan sosial bisa menjadi konflik antar golongan apalagi jika menyangkut dengan hak-hak yang seharusnya sama. Ini menyebakan kesenjangan sosial harus mendapat perhatian yang lebih, karena kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya kesenjangan sosial yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Kesenjangan sosial dapat disebabkan oleh faktor yang datang dari dalam diri (internal) seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan (Rusli & Setyawan, 2022). Faktor diatas merupakan kesenjangan yang sering terjadi di masyarakat, khususnya di Indonesia. Setelah mengetahui faktor-faktor diatas kita akan membahas satu demi satu tentang faktor tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.
Faktor kesenjangan yang pertama adalah kemiskinan, mengapa kemiskinan dapat menjadi faktor kesenjangan sosial? hal ini bisa dilihat dari perbedaan yang cukup jelas, dimana ada penderitaan kemiskinan yang dirasakan masyarakat menengah ke bawah dan ada kelimpahan harta yang dirasakan oleh golongan masyarakat menengah ke atas. Menurut data jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 adalah sebesar 25,90 juta orang (Kementrian Keuangan, 2023).
ADVERTISEMENT
Kemiskinan masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal salah satunya karena upah kerja yang tergolong sangat kecil, hal ini bisa disebabkan oleh sumber daya manusia di Indonesia yang juga belum memadai. Kemiskinan adalah hal yang harus menjadi perhatian pemerintah. Tetapi jauh dari itu, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan disini, kalangan menengah bawah tidak akan bangkit jika semangat juangnya tidak ada. Dibutuhkan kerja sama yang kuat untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia.
Sumber foto https://pixabay.com
Faktor kesenjangan yang kedua adalah bidang pendidikan, alasan pendidikan menjadi faktor kesenjangan dikarenakan belum adanya pemerataan pendidikan untuk siswa diberbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data persentase anak tidak sekolah pada kelompok usia 16-18 tahun di perdesaan mencapai 27,60% ditahun lalu, dimana persentase itu lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yang mencapai 18,75% (Badan Pusat Statistik, 2022). Hal ini juga bisa terjadi karena sarana dan prasarana di desa belum layak seperti di kota.
ADVERTISEMENT
Selain sarana dan prasarana, kesejahteraan guru di perdesaan yang masih jauh dari kata layak, juga bisa mempengaruhi kesenjangan pendidikan di Indonesia. menurut data, guru honorer di Indonesia gajinya antara Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta di wilayah kota besar, sedangkan di daerah sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta dengan jangka waktu yang tidak menentu (Pagusa, 2023). Gaji yang tergolong kecil berdampak pada ketidakmampuan seseorang membiayai kehidupan sehari-harinya, hal ini membuat rasa ragu untuk menjadi seorang guru di perdesaan. Akibatnya, banyak desa terpencil yang belum tersentuh oleh pendidikan formal yang layak.
Sumber foto https://pixabay.com/
Dari pembahasan diatas dapat dilihat kondisi pendidikan di kota dan di perdesaan yang sangat berbeda. Sebagai masyarakat pastinya kita mengharapkan agar pendidikan di desa bisa mengalami perubahan kualitas yang lebih baik lagi, karena pendidikan yang berkualitas bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan bisa mengurangi kesenjangan sosial yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Faktor yang ketiga adalah kesehatan, kesenjangan dibidang kesehatan disini adalah mengenai bagaimana masyarakat yang mempunyai finansial menengah keatas, bisa memiliki fasilitas kesehatan yang lebih memadai dan berkualitas, berbanding terbalik dengan kondisi finansial seseorang yang menengah kebawah. Kesulitan keuangan berpengaruh sebagai hambatan bagi masyarakat dalam melakukan akses ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan secara tepat waktu, termasuk bagi mereka dengan kondisi kesehatan kronis (Putroet et al. dalam Raditiya Firda Maulana, Ragil Setia Dianingati, dan Eva Annisaa, 2021).
Sumber foto https://pixabay.com/
Bukti nyata kesenjangan sosial yang bisa dilihat adalah saat ke klinik atau rumah sakit, biasanya pasien yang memiliki dana pribadi akan lebih didahulukan atau diperlakukan secara khusus daripada pasien dengan dana bantuan kesehatan pemerintah. Padahal sebagai pasien seharusnya kita memiliki hak yang sama. Ini bisa menjadi alasan bahwa kondisi finasial seseorang bisa mempengaruhi bagaimana fasilitas kesehatan yang akan dimilikinya.
ADVERTISEMENT
Dari contoh kesenjangan yang sering terjadi diatas, bisa kita simpulkan bahwa kesenjangan sosial bukan menjadi hal yang sepele. Harus ada peran yang kuat antara pemerintah dan masyarakat untuk menekan tingkat kesenjangan sosial yang terjadi sehingga tidak terjadi kecemburuan sosial yang nantinya bisa menyebabkan konflik antar golongan. Kita harus bekerja sama mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Daftar pustaka
Rusli, Y. N., & Setyawan, R. (2022). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KESENJANGAN SOSIAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA). 7. https://journal.akprind.ac.id/index.php/STATISTIKA/article/view/4391
Silpia, M. (2022). IMPLEMENTASI SISTEM EKONOMI UNTUK MENGATASI KESENJANGAN SOSIAL PEREKONOMIAN DI INDONESIA. 2. http://pusdansi.org/index.php/pusdansi/article/view/114
Kementrian Keuangan. (2023). Angka Kemiskinan Semakin Turun, Kepala BKF: Sejalan Menguatnya Aktivitas Ekonomi. https://www.kemenkeu.go.id/informasi-publik/publikasi/berita-utama/Angka-Kemiskinan-Semakin-Turun
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik. (2023). Angka Anak Tidak Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan dan Daerah Tempat Tinggal 2020-2022. https://www.bps.go.id/indicator/28/1984/1/angka-anak-tidak-sekolah-menurut-jenjang-pendidikan-dan-daerah-tempat-tinggal.html
Maulany, R. F., Dianingati, R. S., & Annisaa, E. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Akses Kesehatan. Indonesian Journal of Pharmacy and Natural Product, 04. http:/jurnal.unw.ac.id/index.php/ijpnp
Pagusa, T. (2023). Perbedaan Guru Honorer dan PNS soal Tugas, Gaji hingga Karier. DetikJatim. https://www.detik.com/jatim/berita/d-6966616/perbedaan-guru-honorer-dan-pns-soal-tugas-gaji-hingga-karier#