Konten dari Pengguna

Tayangan Premium: Hiburan yang Dikomersialkan

Andhika Permana Sagiyono
Saya adalah siswa SMA IT Auliya kelas 3 SMA. Saya suka melakukan aktivitas-aktivitas yang mengeluarkan keringat, seperti basket, futsal, dan badminton. Saya juga suka melakukan riset-riset yang menarik untuk disebarkan kepada masyarakat sekitar.
12 November 2023 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andhika Permana Sagiyono tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
TV analog sudah ada sejak abad ke-19, namun di Indonesia tentu tidak ada lagi penggunaan tv analog untuk menonton hiburan maupun berita. Pada tanggal 2 November 2022 TV analog sudah sepenuhnya dihapuskan dan digantikan dengan TV digital. Di era ini justru menunjukkan bahwa suatu negara sudah maju dalam bidang entertainment.
Ilustrasi televisi. /Pixabay/yousafbhutta.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi televisi. /Pixabay/yousafbhutta.
Akan tetapi, jika dibadingkan dengan keadaan dulu yang dimana masih menerapkan era TV analog tentu terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan mulai dari kualitas gambarnya, kualitas suaranya, dan juga pada TV digital sudah diterapkan set up TV box yang memberikan berbagai tambahan stasiun untuk ditonton.
ADVERTISEMENT
Era TV Analog
Televisi analog adalah siaran televisi yang dipancarkan dengan menggunakan variasi voltase dan frekuensi dari sinyal. Televisi analog merupakan sistem penyiaran televisi yang pertama dikembangkan, dengan menggunakan sinyal analog dalam transmisi gambar dan suara. Di era TV analog, masyarakat hanya membayar listrik dan dapat menonton semua tayangan secara gratis yang hanya bisa ditangkap antena tersebut.
Akan tetapi, terdapat juga kekurangan dibalik TV analog. Dikarenakan merupakan teknologi utama, tentu hal ini bergantung sekali dengan sebuah antena. Posisi miring sedikit memengaruhi sebuah kualitas tanyangan. Terlebih lagi dengan kualitas gambar “semut-semut” yang mengganggu saat menonton.
Era TV Digital
Televisi digital adalah siaran televisi menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghadirkan kualitas gambar lebih bersih dan suara lebih jernih. Dapat dikatakan bahwa TV digital ini adalah teknologi yang lebih canggih daripada tv analog. Sudah banyak penjualan di Indonesia yaitu TV yang sudah berlabel digital dan juga set up box untuk membantu para masyarakat yang sebelumnya memiliki tv analog, bisa menjadi sebuah tv digital.
ADVERTISEMENT
Di era ini tentu membuat masyarakat merasa lega dengan kualitas yang diberikan TV digital, tidak perlu memindahkan sebuah posisi dan juga hanya membayar listrik setelah itu menonton tayangannya.
https://jogja.tribunnews.com/2022/11/04/apa-bedanya-tv-analog-tv-digital-tv-kabel-tv-parabola-tv-satelit-smart-tv-dan-android-tv.Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Muhammad Fatoni
TV Digital Vs. TV Analog
Kita sudah mengetahui pengertian tentang TV analog dan TV digital, namun apa perbedaan mereka dan hubungan mereka dengan tayangan premium?
Perbedaannya tentu dangat signifikan, yaitu terutama dari kualitasnya. TV analog merupakan teknologi pertama sehingga pasti terdapat kekurangannya, maka dari itu terbentuk juga TV digital yang lebih canggih untuk memperbaiki kualitas sebelumnya. Jika kita melihat di era TV analog bahwa kita tentu hanya dapat menonton sebuah tayangan yang ada dan tertangkap sinyal TV analog tersebut. Di era ini tentu juga ada tayangan premium atau berbayar, tetapi cenderung lebih sedikit tayangan yang bersifat premium itu.
ADVERTISEMENT
Era TV digital dapat dikatakan banyak sekali tayangan yang ada dan dapat diakses kita. Tayangan premium nya juga banyak. Disini kita mengetahui bahwa di era TV analog kita dapat menonton tayangan hiburan yang bersifat hanya hadir di 2 tahun sekali maupun 4 tahun sekali. Contohnya adalah sepak bola. Tayangan ini pasti digemari oleh banyak orang di dunia, terlebih lagi dengan adanya acara bernama piala dunia, dll.
Di era TV analog kita dapat menonton nya melalui stasiun tv yang tersedia di TV analog dan secara gratis sehingga banyak masyarakat dapat menontonnya dengan giat dan tidak memikirkan biaya tambahan. Akan tetapi, pada era TV digital yang sekarang, dapat dikatakan banyak hiburan yang dikomersialkan. Seperti perbedaan di tahun 2014 dan 2023. Di tahun 2014 yang dimana masih tersedia TV analog, masyarakat dapat menonton dengan meriah dan penuh kegembiraan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi di tahun sekarang yaitu banyak sekali TV digital, hamper tayangan yang sangat besar dan bersifat mendunia mulai harus berbayar. Seperti pada tahun 2023 yaitu untuk menonton piala dunia ini, masyarakat harus berlangganan pada suatu aplikasi atau layanan untuk menontonnya. Hal ini cenderung merugikan orang yang ingin menontonnya tanpa ada biaya tetapi harus mengeluarkan biaya agar dapat menonton.
Kata berlangganan ini sudah mendunia di era TV digital, sudah banyak tayangan hiburan yang berhasil dikomersialkan untuk dijadikan sebuah uang berjalan bagi sebuah layanan. Pasti terdapat tayangan yang wajar jika harus berlangganan dikarenakan tayangan itu sangat bernilai, akan tetapi tidaklah wajar jika hamper semua tayangan dikomersialkan. Hal ini sangat merugi bagi orang yang hanya ingin menonton bebas tidak berbayar.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua era TV digital dan TV analog ini sangat mempengaruhi di dunia tayangan hiburan. Jika kita lihat dari perkembangannya, tentu sangat berkembang di era TV digital. Akan tetapi, kekurangannya pada bagian tayangan hiburan yang mulai banyak dijadikan sebuah acuan untuk harus berlangganan.