Konten dari Pengguna

Indonesia dalam Amanah Memperjuangkan Kemerdekaan Palestina

Andi Muhammad Haekal
Communication graduate from Universitas Padjadjaran, passionate about writing and storytelling
25 Mei 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andi Muhammad Haekal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Aksi Bela Palestina di Bandung Jawa Barat, Sabtu (22/05/2021). Foto: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Bela Palestina di Bandung Jawa Barat, Sabtu (22/05/2021). Foto: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
Dukungan yang dilontarkan oleh Presiden Pertama Republik Indonesia, Bung Karno terhadap kemerdekaan Palestina selaras dengan mandat konstitusi negara Indonesia, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
ADVERTISEMENT
Sikap yang sama juga diberikan Menlu Retno Marsudi dalam forum majelis umum PBB (20/05/2021) yang dengan tegas mendukung Palestina. Bahkan dikutip dari Kumparan, Indonesia gunakan seluruh forum Internasional dalam memperjuangkan Palestina atas penjajahan yang dilakukan Israel.
Meskipun dalam pernyataanya pemerintah Indonesia telah menyatakan sikap untuk mendukung Palestina, nyatanya, perdebatan dan celotehan masyarakat Indonesia masih sering terjadi, “buat apa ngurusin negara lain?” bahkan yang paling ekstrem adalah melabeli orang yang mendukung Palestina dengan menyebutnya tidak mencintai NKRI.

Posisi Dasar Indonesia

Patut diketahui, selain secara individu negara bahwa Indonesia memiliki mandat konstitusi yang menentang penjajahan di atas dunia. Secara kelompok Indonesia dalam Gerakan Non Blok dengan prinsip Dasa Sila Bandung; mendukung persamaan hak, dan kedaulatan untuk Palestina. Bahkan Indonesia tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk membantu perjuangan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar Muhsin Syihab, yang disampaikan dalam kuliah umum oleh Kementerian Luar Negeri pada, Senin (24/05/2021).
ADVERTISEMENT

Pahlawan Indonesia Memperjuangkan Palestina

Sejatinya, jauh sebelum Indonesia merdeka, bangsa kita telah lama memulai dalam memperjuangkan saudara di Palestina. Dikutip dari buku Jas Mewah karya ahli sejarah Tiar Anwar, pada tahun 1937 para aktivis gerakan modernis seperti; Serikat Islam, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Persis, dan lainnya resmi mendirikan yang namanya Komite Palestina, melalui Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI).
Komite Palestina diketuai oleh Wondoamiseno, dari Serikat Islam. Komite tersebut langsung memberikan aksi dalam peresmiannya dengan membacakan mosi (petisi) yang berisi penolakan atas rencana Inggris untuk membagi Palestina menjadi tiga bagian. Petisi itu langsung dikirimkan langsung ke sekretariat Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss.
Perlu diketahui bahwa aktivis dalam Komite Palestina bukan digerakkan oleh aktivis biasa, melainkan ketua pergerakan Islam yang besar dan cukup berpengaruh seperti; K.H. Mas Mansur, Umar Hubeis, dan K.H Abdul Qahhar Muzdakkir. Bahkan ketua komite, Wondoamiseno merupakan Menteri Dalam Negeri, yang kemudian naik menjadi Wakil Perdana Menteri setelah Indonesia merdeka.
ADVERTISEMENT

Hubungan Indonesia-Palestina

Dukungan yang senantiasa diberikan oleh Indonesia terhadap Palestina, terjalin dengan baik, dan bukan tanpa sebab. Hal yang sama diberikan oleh bangsa Palestina, yang memberikan dukungannya terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia. Berdasarkan buku Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri karya M Zein Hassan, sebelum Indonesia merdeka, pada 6 September 1944 mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dukungan itu diumumkan melalui siaran radio Syekh Muhammad Amin Al-Hussaini, jalanan di Palestina dipenuhi gelombang aksi solidaritas dan dukungan kepada Indonesia oleh masyarakat Timur Tengah.
Disaat negara lain belum menentukan sikapnya dalam mendukung kemerdekaan Indonesia, Palestina lebih dulu menyatakan dukungannya. Hal tersebut mendorong Mesir dalam memberikan dukungan, buah dari diplomasi yang dilakukan oleh H. Agus Salim, disusul negara-negara timur tengah lainnya.
ADVERTISEMENT
Menjadi jelas bahwa memperjuangkan kemerdekaan Palestina, tidak membuat, rasa cinta kita terhadap NKRI menjadi luntur, sebab itu merupakan amanah bangsa Indonesia. Baik secara individu negara, maupun peran kelompok secara internasional. Hubungan baik yang terjalin antara Indonesia dan Palestina juga, membuat kita seharusnya menjadi lebih bersikap atas penjajahan yang sedang dialami negara tersebut.