Konten dari Pengguna

Game Based Learning : Meningkatkan Motivasi Belajar Gen-Alpha Melalui Permainan

Andieni Aristawati Dewi
Saya seorang mahasiswa semester 3, jurusan pendidikan ekonomi, universitas Pamulang
9 Maret 2025 16:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andieni Aristawati Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Game Based Learning : Meningkatkan Motivasi Belajar Gen-Alpha Melalui Permainan
Game Based Learning ( cara meningkatkan motivasi belajar siswa)
zoom-in-whitePerbesar
Game Based Learning ( cara meningkatkan motivasi belajar siswa)
Generasi Alpha, yaitu anak-anak yang lahir setelah tahun 2010. Mereka tumbuh dengan perangkat digital seperti ponsel, tablet, dan komputer, sehingga cara belajar tradisional yang hanya mengandalkan buku dan ceramah sering kali terasa membosankan bagi mereka. Untuk itu, metode Game Based Learning (GBL) atau pembelajaran berbasis permainan hadir sebagai solusi agar belajar menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
ADVERTISEMENT
Game Based Learning adalah metode belajar yang menggunakan permainan untuk menyampaikan materi pelajaran. Permainan yang digunakan bukan sekadar untuk hiburan, tetapi dirancang agar siswa bisa memahami konsep dengan lebih mudah. Dengan sistem tantangan, hadiah, dan skor dalam permainan, siswa akan lebih termotivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah tanpa merasa terpaksa. Selain itu, metode ini juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan bekerja sama dengan orang lain.
Mengapa Game Based Learning cocok untuk Generasi Alpha? Karena anak-anak zaman sekarang sudah sangat akrab dengan teknologi dan lebih suka belajar dengan cara yang interaktif. Dibandingkan hanya mendengarkan guru menjelaskan di kelas, mereka lebih tertarik jika bisa langsung mencoba dan mengalami sendiri melalui permainan edukatif.
ADVERTISEMENT
Adapun salah satu contoh platform yang sudah sukses menerapkan Game Based Learning adalah yaitu
Kahoot: merupakan platform pembelajaran berbasis game yang memungkinkan guru membuat kuis interaktif dan menyenangkan. Siswa dapat menjawab pertanyaan melalui perangkat mereka dan bersaing dengan teman sekelas untuk mendapatkan skor tertinggi. Kahoot dapat efektif dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Kahoot juga lebih cocok untuk sesi kelas langsung karena menciptakan suasana interaktif yang melibatkan semua siswa belajar sambil bermain secara bersamaan.
Quizizz: merupakan platform yang mirip dengan kahoot, tetapi Quizizz lebih mendukung pembelajaran mandiri karena siswa bisa belajar sesuai kecepatan masing-masing, baik di rumah maupun di luar kelas.
Selain game berbasis aplikasi, Game Based Learning juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya:
ADVERTISEMENT
Permainan papan edukatif: seperti Scrabble untuk meningkatkan kosa kata dan pemahaman bahasa.
Role playing games: di dalam pelajaran sejarah, di mana siswa memainkan peran tokoh sejarah untuk memahami peristiwa secara lebih mendalam.
Game Based Learning memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya semakin relevan dalam dunia pendidikan modern. Metode ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena unsur permainan yang menyenangkan dan interaktif. Selain itu, konsep yang abstrak dapat dijelaskan dengan lebih mudah melalui simulasi dan visualisasi dalam game, sehingga mempermudah pemahaman siswa. Game Based Learning juga mendorong pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Selain itu, dengan adanya umpan balik langsung dari game, siswa dapat mengetahui perkembangan belajar mereka secara real-time, yang dapat membantu mereka memperbaiki kesalahan dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari. Tidak hanya itu, metode ini juga membuat siswa lebih aktif dalam proses belajar, berbeda dengan metode pembelajaran pasif seperti ceramah.
ADVERTISEMENT
Namun, ada juga beberapa tantangan dalam penerapan Game Based Learning. Salah satu hambatan utama adalah keterbatasan akses terhadap teknologi, karena tidak semua sekolah memiliki perangkat digital yang memadai untuk menerapkan metode ini secara optimal. Selain itu, masih banyak guru yang belum mendapatkan pelatihan dalam menggunakan game sebagai media pembelajaran, sehingga kurang maksimal dalam pengaplikasiannya di kelas. Tantangan lainnya adalah risiko kecanduan game, di mana siswa bisa lebih fokus pada aspek hiburan dalam game daripada tujuan pembelajarannya. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan dan pengaturan yang tepat agar penggunaan game tetap seimbang dan sesuai dengan tujuan pendidikan. Selain itu, menyesuaikan game dengan kurikulum yang berlaku juga bisa menjadi kendala, karena tidak semua mata pelajaran dapat dengan mudah diubah menjadi konsep permainan.
ADVERTISEMENT
Dengan pendekatan yang tepat, Game Based Learning bisa menjadi masa depan pendidikan yang lebih menarik dan efektif. Selain meningkatkan motivasi belajar, metode ini juga membantu siswa mengembangkan keterampilan penting untuk menghadapi tantangan di masa depan. Oleh karena itu, sudah saatnya sistem pendidikan di Indonesia lebih banyak mengadopsi metode ini agar anak-anak bisa belajar dengan lebih semangat dan menyenangkan.