Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Media Sosial Mempengaruhi Kesejahteraan Emosional dan Psikologis
18 November 2024 18:16 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Andieni Aristawati Dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Fear of Missing Out atau bisa dikenal dengan fomo adalah peristiwa yang menimbulkan perasaan cemas dan takut ketika seseorang merasa tertinggal atau kehilangan pengalaman atau peristiwa penting yang sedang tren pada saat itu. Istilah fomo menjadi populer karena adanya perkembangan teknologi dan media sosial, dimana seseorang dapat dengan mudah melihat aktivitas yang dilakukan oleh oreng lain dalam saat itu juga (real time). Fomo dapat menimbulkan perasaan gelisah karena melihat orang lain sedang mengalami atau melakukan hal hal yang menyenangkan dan menarik, dan mereka merasa bahwa merea tertinggal.
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya media sosial, fomo menjadi lebih modern pada era saat ini. Platform mendia sosial seperti Instagram, Facebook, dan Tiktok menjadi tempat para pengguna untuk memamerkan atau menunjukkan momen dan hal terbaik dalam kehidupan mereka. Hal ini menimbulkan pandangan bahwa orang lain dapat menjalani kehidupan yang Bahagia dan sukses disbanding dengan kita. Ketidakmampuan seseorang dalam keikut sertaan mereka membuat momen atau pengalaman, dapat menimbulkan rasa cemas dan muvulnya rasa rendah diri pada individu yang mengamati.
Fomo tidak hanya tidak hanya ada di kehidupan sosial, tetapi juga muncul di dalam dunia kerja, investasi dan gaya hidup. Contoh, dalam hal finansial, seseorang bisa merasakan Fomo ketika melihat orang lain berhasil melakukan investasi, sehingga memuncukan rasa keinginan mereka untuk mengikuti tren dalam hal berinvestasi tanpa mengetahui risiko apa yang mungkin akan terjadi. Fomo juga bisa muncul dalam urusan karier,karena seorang individu melihat dan merasakan teman-temannya mengalami kemajuan pesat, dibandingkan dirinya sehingga dapat memunculkan tekanan dan strees yang berlebihan karena keinginan untuk mengikuti orang lain.
ADVERTISEMENT
Fomo memiliki dampak yang tidak hanya sebatas psikologis, namun juga berpengaruh pada kesehatan fisik, karena seseorang yang mengalami Fomo yang terlalu berlebihan cenderung mempunyai tingkat stress yang tinggi, kurangnya kualitas tidur, dan mungkin akan memunculkan gangguan hubungan sosial akibat mempunyai perhatian lebih tentang apa yang dilakukan oleh orang lain. Hal tersebut dapat memunculkan mental menjadi lelah, dan memengaruhi akan kesejahteraan dalam jangka panjang.
Fomo muncul ketika adanya kasus yang melibatkan interaksi sosial dan penggunaan media sosial. Terdapat contoh kasus yang sering terjadi yaitu, ketika seseorang telah menghabiskan waktu ber jam jam di media sosial untuk melihat kegiatan orang lain. Orang yang melihat kegiatan orang lain dengan jangka waktu panjang dapat mengalami kegelisahan setiap melihat postingan orang lain yang tampak bahagia karena dapat mengikuti acara sosial yang menarik.
ADVERTISEMENT
Adapun dampak yang timbul dari psikologi pada kasus ini, bahwa fomo berkaitan dengan tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dan peningkatan dari rasa kesepian. Seseorang yang mengalami fomo akan terasa cemas serta gelisah setelah melihat media sosial dan di perburuk oleh ketidakmampuan mereka untuk melakukan hal atau kesempatan yang mereka lihat, kejadian tersebut dengan tidak langsun dapat menurunkan rasa percaya diri. Hal tersebut biasanya sering dialami oleh para remaja yang lebih gampang teerpangaruh oleh media sosial.
Adapun perilaku yang ditimbulkan oleh seseorang yang mengalami fomo adalah dapat melihat dan memeriksa media sosial dengan terus menerus untuk melihat notifikasi atau updatean terbaru, hal tersebut dapat meminculkan rasa cemas yang sulit untuk diputus. Mereka merasa mempunyai dorongan untuk mengikuti hal hal menyenangkan ketika mereka melihat kebahagian orang lain yang mungkin mereka anggap seru. Mereka cenderung melakukan hal tersebut agar mereka tidak merasa tertinggal, meskipun hal yang mereka lakukan tidak sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. fomo tidak hanya berdampak pada kesejahteraan mental, tetapi juga berdampak pada pengambilan keputusan yang kurang bijak.
ADVERTISEMENT
Meskipun fomo menganggu kesehatan mental dan memunculkan perasaan cemas terhadap orang yang mengalaminya, tetapi di lain sisi, fomo memiliki dampak positif dan negatif nya lho, yuk kita bahas bersama apa dampak positif dan negatif nya.
Dampak Positif
1) Munculnya Motivasi untuk Berpartisipasi dalam Kegiatan Sosial
Fomo menjadi dorongan utnuk seseorang dapat lebih aktif dalam berpartisipasi di berbagai acara dan kegiatan yang menarik. fomo juga dapat berfungsi sebagai pendorong dalam bentuk positif untuk menjaga hubungan sosial dan memperluas relasi sosial yang dapat meningkatkan kualitas hidup.
2) Terdapat Dorongan untuk Mencapai Kesuksesan serta Pencapaian Pribadi
Perasaan cemas dan tertinggal yang dirasakan oleh individu ketika melihat pencapain yang didapat oleh orang lain dalam hal Pendidikan, karier, dan kehidupan pribadi serta rasa cemas akan ketertinggalan dapat memengaruhi individu untuk bekerja lebih keras dan berusaha untuk mencapai tujuan. Contohnya seperti seseorang yang merasa fomo karena melihat pencapaian orang lain dalam hal karier atau Pendidikan, hal tersebut dapat menjadikan motivasi mereka untuk lebih rajin dan meningkatkan keterampilan mereka untuk mencapai kesuksesan.
ADVERTISEMENT
3) Munculnya Kesadaran akan Peluang yang Terlewatkan
Fomo membuat seseorang menjadi lebih sadar akan peluang yang mungkin mereka lewati. Rasa cemas yang muncul dapat menjadikan motivasi individu untuk lebih aktif dalam mencari dan memanfaatkan peluang yang ada disekitar mereka. Dengan memanfaatkan perasaan cemass, individu dapat menjadi lenih terbuka akan kesempatan baru, baik dalam hal karier, Pendidikan, dan pengalaman hidup.
Dampak Negatif
1) Ketergantungan pada Media Sosial
Fomo menyebabkan individu bergantung pada media sosial, karena mereka terus menerus melihat dan memeriksa update an atau hal terbaru yang sedang terjadi. Kebiasaan tersebut sangat merusak, karena dapat mengecohkan perhatian individu dari kegiatan produktif yang dapat mereka lakukan. Ketergantungan ini, dapat memperburuk perasaan indivdu yang terkena fomo, karena adanya kecemasan setiap individu merasa tertinggal akan sesuatu yang mereka lihat di media sosial.
ADVERTISEMENT
2) Pengambilam Keputusan yang Implusif dan Tidak Rasional
Ketika individu terpaksa membeli barang atau ikut serta dalam kegiatan karena
mereka melihat orang lain melakukannya, meskipun barang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mereka. Fomo juga dapat menyebablam pengeluaran yang mungkin tidak perlu tanpa adanya keputusan dan pertimbangan secara matang yang pada akhirnya dapat merugika mereka secara emosional dan finansial.
Fear Of Missing Out juga merupakan peristiwa yang psikologi yang semakin berkembang di era saat ini karena adanya media sosial yang mengakibatkan individu dapat terus menerus melihat kehidupan orang lain. Meskipun fomo juga dapat memotivasi seseorang untuk lebih aktif pada kegiatan sosial, tetapi dampak negatifnya lebih sering terasa. Memiliki rasa cemas yang berlebihan, ketergantungan pada media sosial, dan pengambilan keputusan yang implusif merupakan akibat yang muncul dari fomo yang tidak dapat terkendali. Oleh karena itu, sangat penting bagi individu untuk menyadari dampak fomo dan mencari soluso untuk mengelolanya dengan bijak.
ADVERTISEMENT
Ketika anda bingung bagaimana anda menghadapi situasi fomo yang terjadi pada diri anda saat ini, disini kami mencoba untuk mencari solusi dalam mengatasi situasi fomo tersebut.
1) Batasi Penggunaan Media Sosial
Munculnya fomo sering kali ditimbulkan oleh penyajian yang berlebihan terhadap kehidupan orang lain yang dapat dilihat melalui media sosial. Mengatur waktu dari penggunaan media sosial dapat mengurangi ketidak ingin tahuan oleh aktivitas orang lain yang dapat memunculkan perasaan cemas tentang apa yang orang lain lakukan. Hal ini dapat membantu individu lebih fokus pada kegiatan dan hubungan sosial dengan orang lain.
2) Praktikkan Mindfulness dan Kesadaran Diri
Melakukan mindfulness dapat membantu mengurangi dampak negatif fomo dengan membawa perhatian penuh pada saat ini dan mengurangi kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Dengan mempraktikkan teknik kesadaran diri, seperti meditasi atau latihan pernapasan, seseorang bisa belajar untuk menerima keadaan mereka tanpa merasa tertekan untuk mengikuti apa yang dilakukan orang lain. Mindfulness juga mengajarkan untuk menghargai momen dan pengalaman pribadi tanpa merasa cemas akan kehilangan hal-hal yang tidak kita ikuti.
ADVERTISEMENT
3) Tetapkan Prioritas dan Tujuan Pribadi
Adanya tujuan hidup yang jelas dan mempunyai prioritas diri dapat membantu
seserorang dalam pengaruh negatif fomo. Ketika seseorang mengetahui apa yang benar untuk mereka, mereka akan sadar apakah hal yang mereka lakukan sudah sejalan dengan tujuan dan kebahagiaan mereka. Fokus pada hal hal yang dapat membawa kepuasan diri, fomo dapat berkurang untuk mengikuti hal yang mungkin terlihat menarik, tetapi tidak sesusai dengan jalan hidup dan tujuan mereka.