Inovasi Berbagai Korporat Besar untuk Masuk dalam Dunia Metaverse

Andika Dwi Pradityo
Saya merupakan lulusan dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Konten dari Pengguna
1 Juni 2022 15:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andika Dwi Pradityo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dunia Metaverse. Foto:pixabay.xom
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dunia Metaverse. Foto:pixabay.xom
ADVERTISEMENT
Metaverse semakin berkembang pesat pada saat ini serta membuat para korporat besar bergegas untuk mencari tempat dalam dunia tersebut. Hal ini tidaklah mengejutkan karena metaverse masih berupa lahan yang hijau bagi para korporat besar dan berlomba-lomba untuk menjadi yang pertama. Metaverse merupakan tempat untuk banyak kebebasan serta kreativitas yang para pengguna butuhkan bukan hanya dalam finansial dan teknologi. Misalnya, avatar digital pada metaverse merupakan hasil imajinasi seseorang yang tidak terlihat pada dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Interaksi online dalam dunia metaverse memberikan pengalaman baru yang sangat menyenangkan. Dengan kombinasi antara augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) membuat dunia metaverse semakin menarik bagi para pengguna kripto. Selain itu, pengembang metaverse telah melakukan beberapa peningkatan untuk memberikan pengalaman yang lebih nyata kepada para pengguna.
Metaverse tidak lepas akan peranan teknologi kripto serta blockchain yang menjadi pintu utama bagi para korporat besar. Sehingga para korporat besar teknologi menyadari peluang yang ada dalam dunia metaverse dan berusaha memanfaatkan hal tersebut. Oleh karena itu, membuat korporat besar selain bidang teknologi berusaha menjadi yang pertama untuk memasuki dunia metaverse

Korporat yang Telah Masuk.

Selain perusahaan terkait teknologi banyak perusahaan besar yang menjadi penggerak pasar utama lainnya dalam menemukan tempat dalam metaverse. Melihat adanya fenomena ini membuat perusahaan dari berbagai sektor berusaha memberikan segala inovatif. Berikut korporat besar yang telah memasuki dunia metaverse:
ADVERTISEMENT

McDonald

Bulan Februari kemarin McDonald memperkenalkan 10 merek dagang dalam metaverse. Salah satu restoran cepat saji terbesar di seluruh dunia mereka berencana untuk membangun restoran virtual dalam metaverse. Restoran ini akan menawarkan barang nyata serta virtual termasuk pengiriman ke rumah konsumen dalam dunia tersebut.
Selain menawarkan produk yang ada pada McDonald mereka juga ingin memberikan penawaran file media yang dapat konsumen unduh pada restoran virtual mereka. File media yang akan mereka berikan yaitu Non-Fungible Token (NFT) sebagai bentuk penghargaan McDonald.
McDonald saat ini merupakan penyumbang terbesar pangsa pasar pada seluruh industri makanan cepat saji. Hingga saat ini McDonald berada pada 120 negara yang membuatnya menjadi perusahaan terbesar dalam bidang makanan cepat saji. Selain itu, omset dari McDonald mendekati $10,5 miliar per tahun.
ADVERTISEMENT

Walmart

Korporat besar lain yang telah memasuki dunia metaverse yaitu Walmart. Pada bulan Desember 2021 Walmart telah mengajukan paten merek dagang mereka pada dunia metaverse. Tidak banyak detail yang tersedia terkait spesifikasi merek dagang yang Walmart patenkan. Namun, mereka akan terus menjalin kerja sama dengan beberapa pihak terkait penjual barang virtual serta implementasi mata uang digital (cryptocurrency) dan NFT.
Walmart memiliki pendapatan global sebesar $573 miliar yang tersebar pada 26 negara di seluruh dunia. Oleh karena itu, Walmart menjadi perusahaan ritel terbesar.

Korporasi di metaverse: Positif dan negatif

Dr. Anish Mohammed merupakan CTO dari Panther Protocol yang bergerak dalam memulihkan privasi Web3 dan DeFi. Dr. Anish Mohammed memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang keamanan dan kriptografi serta ikut mendirikan Asosiasi Mata Uang Digital Inggris. Beliau mengungkapkan bahwa terdapat poin positif dan negatif jika korporat besar masuk ke dalam metaverse.
ADVERTISEMENT

Sisi Negatif

Jika metaverse meluas dan semakin berkembang membuat tidak akan adanya provasi yang tersisa. Dengan adanya beberapa korporat besar yang memasuki dunia metaverse memberikan kekhawatiran akan berkurangnya hak atas privasi antar pengguna. Selain itu, jika korporat besar masuk serta mereka memberikan insentif dan mengumpulkan monetisasi data membuat privasi para pengguna metaverse semakin hilang privasinya.

Sisi Positif

Dengan hadirnya korporat besar memasuki dunia metaverse akan memperkenalkan kepada dunia akan perkembangan teknologi saat ini. Selain itu, memicu rasa ingin tahu tentang perkembangan web3 serta teknologi desentralisasi yang sebelumnya tidak terkenal.
“Pikirkan Efek Amazon dan bagaimana kebangkitan eCommerce benar-benar mengganggu kebiasaan belanja ritel. Sekarang, bayangkan bagaimana metaverse dapat mengubah aspek kehidupan sehari-hari seperti yang kita ketahui,” kata Mohammed.
ADVERTISEMENT
Sejumlah besar modal yang ada pada perusahaan dapat mendorong inovasi baru yang menarik dalam skala lebih cepat dan lebih besar. Memasangkan pendanaan yang kuat serta kesadaran merek akan membuat perusahaan memiliki kemampuan untuk mempercepat adopsi arus utama dari metaverse.

Kesimpulan

Jika para korporat besar benar-benar memasuki dunia metaverse. Hal ini membuat dunia metaverse menjadi perilaku baru pada masa depan nantinya. Pintu masuk korporat dalam metaverse adalah dua sisi yang berada pada tangan pengembang metaverse dan para pengguna untuk memastikan ruang baru ini. Sehingga metaverse sedang mengalami pembangunan dari hari ke hari serta memiliki ruang untuk kebebasan, ekspresi, dan inovasi yang tercipta.