Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Enola Holmes: Perempuan dan Kebebasan dalam Dunia Patriarki
23 Maret 2025 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Andika Rovanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Film Enola Holmes bukan sekadar kisah petualangan seorang gadis muda yang mencari ibunya, tetapi juga menjadi simbol perjuangan perempuan dalam menentang norma patriarki yang membelenggu. Melalui karakter Enola, film ini mengangkat isu kebebasan, kemandirian, dan perlawanan terhadap sistem yang mencoba mengekang peran perempuan dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dari awal film, Enola digambarkan sebagai gadis yang berbeda dari perempuan seusianya di era Victoria. Ia tidak diajarkan tata krama layaknya gadis bangsawan, tetapi justru dibesarkan dengan ilmu pengetahuan, bela diri, dan pemikiran kritis oleh ibunya, Eudoria. Ketika sang ibu tiba-tiba menghilang, Enola tidak hanya mencari keberadaannya, tetapi juga mempertanyakan peran perempuan dalam dunia yang dikendalikan oleh laki-laki.
Konflik utama Enola bukan hanya tentang memecahkan misteri, tetapi juga perjuangannya melawan sistem yang mencoba menundukkan dirinya. Kakaknya, Mycroft Holmes, menjadi representasi kekuatan patriarki yang ingin memasukkan Enola ke sekolah asrama agar ia menjadi perempuan 'terhormat' sesuai standar sosial saat itu. Namun, Enola menolak untuk diatur dan memilih jalannya sendiri, menegaskan bahwa perempuan tidak perlu menyesuaikan diri dengan ekspektasi yang kaku.
ADVERTISEMENT
Film ini juga menampilkan bagaimana Enola harus menghadapi berbagai tantangan sebagai perempuan mandiri di tengah dunia yang belum sepenuhnya menerima gagasan tersebut. Ia harus menyamar, melarikan diri, dan menggunakan kecerdasannya untuk bertahan. Keberaniannya mencerminkan semangat perempuan-perempuan yang menolak tunduk dan berjuang demi kebebasan mereka.
Selain itu, tema feminisme dalam Enola Holmes diperkuat dengan latar belakang sang ibu yang ternyata terlibat dalam gerakan reformasi sosial. Ini menunjukkan bahwa perjuangan Enola bukan sekadar mencari ibunya, tetapi juga menemukan jati diri dan memahami bahwa ia memiliki kekuatan untuk mengubah nasibnya sendiri.
Enola Holmes bukan hanya film detektif biasa. Ia adalah kisah tentang perempuan yang menolak untuk dikekang, yang memilih untuk mendefinisikan hidupnya sendiri, dan yang berani melawan sistem yang menindas. Film ini mengajarkan bahwa keberanian untuk menjadi diri sendiri adalah kunci dalam menghadapi dunia yang sering kali tidak adil bagi perempuan.
ADVERTISEMENT