Konten dari Pengguna

Revolusi Media: Menggali Batasan Etika dalam Jurnalisme Modern

Andini Putri Caniago
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Andalas
29 Oktober 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andini Putri Caniago tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di tengah revolusi media yang berlangsung saat ini, di mana jurnalisme online mengambil peran sentral dalam penyebaran informasi, tantangan besar terkait etika pers semakin mencolok, dan hal ini mencakup berbagai prinsip dasar yang harus dipegang teguh, seperti akurasi, keadilan, dan tanggung jawab. Jurnalis dituntut untuk tidak hanya menyajikan fakta dengan benar, tetapi juga harus mampu menyampaikan berita dengan cara yang tidak menyesatkan atau merugikan individu dan kelompok yang terlibat dalam berita tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana jurnalis bisa mempertahankan integritas di tengah arus informasi yang sangat cepat dan kadang tidak terverifikasi.
ADVERTISEMENT
Batasan etika dalam jurnalisme online sering kali menjadi kabur, terutama ketika kebebasan pers yang dijunjung tinggi dihadapkan pada kebutuhan untuk mempertimbangkan tanggung jawab sosial, di mana jurnalis harus mampu membedakan antara kepentingan publik yang sah dan privasi individu yang perlu dilindungi, terutama ketika meliput isu-isu sensitif yang dapat berdampak besar pada kehidupan seseorang. Di sinilah pentingnya menerapkan batasan etika yang jelas, karena jurnalis harus menilai dengan cermat apakah informasi yang akan dipublikasikan benar-benar penting bagi kepentingan publik atau hanya sekadar sensasi yang menarik perhatian, dan hal ini sangat penting untuk mencegah penyebaran berita yang tidak akurat atau menyesatkan.
sumber pexels
Dalam konteks jurnalisme online, terdapat peluang besar untuk menjangkau audiens yang lebih luas, tetapi tantangan yang dihadapi juga tidak kalah signifikan, dan dalam persaingan yang semakin ketat untuk menarik perhatian, beberapa jurnalis mungkin merasa tergoda untuk mengorbankan prinsip-prinsip etika demi mendapatkan klik atau view yang lebih banyak. Selain itu, dengan munculnya algoritma dan platform media sosial, berita yang lebih emosional cenderung lebih cepat viral, meskipun sering kali informasi tersebut tidak akurat atau tidak lengkap, sehingga jurnalis perlu beradaptasi dengan dinamika baru ini, tetap berpegang pada prinsip etika, dan melakukan inovasi dalam cara mereka menyajikan berita kepada publik.
ADVERTISEMENT
sumber pexels
Dengan memahami dan mengimplementasikan etika dalam praktik mereka, jurnalis dapat menjaga kredibilitas yang telah dibangun selama ini dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat secara keseluruhan, di mana hal ini menjadi semakin penting untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat di tengah arus informasi yang deras dan kadang membingungkan. Pada akhirnya, hanya dengan cara ini kita bisa berharap untuk mengatasi tantangan yang ada dan menciptakan jurnalisme yang tidak hanya informatif tetapi juga bertanggung jawab, sehingga masyarakat dapat mendapatkan informasi yang berkualitas dan akurat dalam menghadapi berbagai isu yang kompleks.
Oleh:
Andini Putri Caniago