Soekarno untuk Indonesia Merdeka

Andini Damayanti
Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Prodi Pendidikan Sejarah
Konten dari Pengguna
23 Februari 2022 10:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andini Damayanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Presdien Soekarno mengunjungi rakyatnya pada 16 April 1949. Foto: Bert Hardy/Picture Post/Hulton Archive/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Presdien Soekarno mengunjungi rakyatnya pada 16 April 1949. Foto: Bert Hardy/Picture Post/Hulton Archive/Getty Images
ADVERTISEMENT
Setiap peradaban dalam sejarah selalu melahirkan tokoh-tokoh yang mengharumkan serta menandakan di mana dan kapan peristiwa itu terjadi. Salah satu contoh tokoh tersebut ada Columbus, Mahatman Gandhi, Nelson Mandela, dan masih banyak lagi. Kita sebagai bangsa Indonesia patut berbangga diri karena di tanah air kita lahir seorang tokoh besar dan harum mewangi hingga saat ini. Bung Karno ialah nama kecil dari Soekarno. Siapa di antara kita yang tidak mengenal tokoh legendaris ini. Beliau sangat berperan penting dalam rangka perjuangan merebut kemerdekaan ini. Meskipun beliau tidak berjuang dengan senjata tetapi melalui ide-ide pemikiran beliau yang sangat luar biasa mampu merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah melalui jalur diplomasi. Bung Karno ialah seorang pemimpin yang memiliki karisma sangat besar, mampu menggerakkan semangat juang rakyat. Bahkan banyak sejarawan yang menganggap belum ada pemimpin yang menandingi beliau.
ADVERTISEMENT

Siapa itu Soekarno?

Soekarno lahir pada tanggal 21 Juni 1901 di Surabaya. Lahir dari pasangan Raden Soekemi dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ayah beliau adalah seorang guru Sekolah Dasar dan ibunya berasal dari keturunan seorang Brahmana. Jika kita lihat Soekarno adalah seorang pemimpin yang memiliki intelektual sangat tinggi. Tetapi pada kenyataannya dulu masa kecil Soekarno sangat berkebalikan dari apa yang kita pikirkan. Kebanyakan pasti kita berpikiran Soekarno kecil adalah seorang anak yang cerdas, pandai dan rajin. Tetapi pada kenyataannya Soekarno kecil adalah seorang anak yang dibilang cukup nakal dan tidak begitu pandai. Setiap guru menyuruh untuk maju di depan beliau malah menggambarkan tokoh wayang favoritnya yaitu Bima di papan tulis.
ADVERTISEMENT

Perjuangan Soekarno di Pengasingan

Dikutip dari buku Abraham Panumbangan yang berisikan cerita hidup Soekarno. Awal mula perjuangan Soekarno di mulai dari sekolah pertama beliau yaitu Sekolah Rakyat atau ongko loro. Ayah beliau berjuang keras agar Soekarno dapat mengeyam pendidikan di Europeesche Legere School (ELS) di Mojokerto. ELS sendiri adalah sekolah bentukan Kolonial Belanda tingkat Sekolah Dasar. Setelah lulus dari ELS Soekarno melanjutkan sekolah di Hogore Burger School (HBS) pada usia 15 tahun. Dari beberapa anak pribumi Soekarno adalah salah satu anak yang duduk bersandingan dengan anak para keturunan Belanda.
Selama bersekolah di HBS Soekarno tinggal di rumah Cokroaminoto yang merupakan sahabat karib dari ayahnya. Cokroaminoto sendiri adalah seorang ketua dari Serikat Islam, dari beliau Soekarno mulai tertarik dan cinta pada dunia politik. Dari sinilah Soekarno mengenal beberapa tokoh pergerakan lainya yaitu K.H Agus Salim. Dauwes Dekker, Muso, dan masih banyak lagi. Saat tinggal bersama Cokroaminoto beliau sering membaca buku-buku tentang politik negara. Soekarno menilai gaya berpidato Cokroaminoto kurang membangkitkan semangat rakyat.
ADVERTISEMENT
Dari sinilah Soekarno mulai bersemangat untuk membangkitkan semangat juang rakyat. Organisasi pertama yang ia ikuti bernama Trikoro Darmo (Jong Java). Trikoro Darmo adalah anak dari organisasi Budi Utomo. Dari sinilah Soekarno mulai berpidato yang membuat siapa pun yang mendengarnya kagum dengannya. Selain aktif berorganisasi beliau sembari menulis sebuah surat kabar harian “Oetoesan Hindia”. Setelah lulus dari HBS kemudian melanjutkan bersekoah di THS ( Technische Hoogeschool te Bandoeng) dan mendapakan gelar insinyur di sana.
Semakin dewasa semangat nasionalisme Soekarno tidak terbendung lagi. Kemudian beliau membentuk organisasi yang diberi nama Partai Nasional Indonesia. Belanda menganggap Soekarno adalah musuh terbesar untuk menguasai Indonesia. Pada saat Soekarno berpidato di Yogyakarta beliau menyebutkan Belanda sebagai Imperialis. Akibat dari pidato tersebut beliau ditangkap dan di masukkan di penjara Sukamiskin. Dalam penjara kamar beliau sangat sempit, hal ini tidak memadamkan semangat beliau untuk terus membuat suatu rencana perjuangannya ke depan. Berbekal kertas dan tindak seludupan dari rumah beliau membuat sebuah pembelaan yang biasanya kita sebut dengan nama Indonesia Menggugat. Usaha beliau tidak sia-sia, akhirnya beliau berhasil di bebaskan.
ADVERTISEMENT
Setelah bebas dari penjara ia mendengar jika PNI dibubarkan, hal ini terjadi karena terjadi perpecahan pada aktivisnya. Kemudian ia berusaha menyatukan kembali Partindo (Partai Indonesia pecahan dari PNI) dengan PNI, namun usaha beliau tidak berhasil. Sehingga Soekarno memilih untuk bergabung dengan Partindo. Bergabungnya Soekarno membuat Belanda merasa tertekan hal ini yang membuat Belanda mengeluarkan surat keputusan penangkapan Soekarno yang membuat ia kembali lagi diasingkan di Flores. Perjuangan beliau tidak berhenti sampai sini, di sana ia membentuk suatu group sandiwara yang nantinya menampilkan pertunjukan yang berisi penolakan keberadaan Belanda di Indonesia.

Soekarno di Balik Pancasila

Pergerakan BPUPKI Foto: perpustakaan.id
Ketika masa kedudukan Jepang Soekarno pun dibebaskan. Jepang tertarik dengan kegigihan dan semangat juang beliau. Untuk merebut hati rakyat Soekarno diperbolehkan untuk berperan aktif dalam organisasi-organisasi bentukan Jepang seperti Jawa Hokokai, Putera, BPUPKI, dan PPKI. Lewat organisasi-organisasi bentukan Jepang tersebut dimanfaatkan beliau untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan bangsa barat. Salah satu contohnya dalam sidang pertama BPUPKI yang membahas tentang rumusan dasar negara, di sana ia mengusulkan dasar negara yang diberi nama Pancasila dengan isinya sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejateraan sosial
5. Ketuhana Yang Maha Esa
Menurut Ir. Soekarno Pancasila bisa diringkas dalam tiga sila terdiri dari sosial nasionalisme, sosial demokrasi dan ketuhanan. Ketiga sila tersebut bisa diringkas menjadi satu bernama gotong royong. Usulan tersebut diterima dalam sidang BPUPKI. Usaha Soekarno tidak berhenti sampai di sini, pada bulan Agustus ia bersama para rekan seperjuanganya untuk merencanakan kemerdekaan Indonesia. Setelah melalui beberapa perundingan dan usaha akhirnya tepat pada tanggal 17 Agustus 1945 beliau membacakan suatu teks yang berisikan jika Indonesia sudah merdeka bebas dari campur tangan bangsa barat. Teks tersebut kita kenal dengan sebutan teks proklamasi.
Terima kasih.
ADVERTISEMENT
Sehat selalu untuk semuanya.