Konten dari Pengguna

Peran Mahasiswa Di Tengah Pandemi COVID-19

Andini Dwi Putri
Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia Universitas Pamulang
31 Oktober 2020 13:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andini Dwi Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Beralihnya pembelajaran kuliah dari tatap muka menjadi online.
zoom-in-whitePerbesar
Beralihnya pembelajaran kuliah dari tatap muka menjadi online.
Pandemi Covid-19, wabah yang meresahkan masyarakat secara global. Tanpa terasa, pandemi ini sudah berjalan hampir satu tahun dan tidak sedikit memakan korban di Negara tercinta ini. Seluruh aktivitas kini dibatasi sehingga seluruh masyarakat mengalami dampak negatif dari Pandemi ini, termasuk mahasiswa. Lantas, peran apa yang harus dilakukan mahasiswa di tengah pandemi seperti ini?
ADVERTISEMENT
Beralihnya pembelajaran mahasiswa dari tatap muka menjadi Online membuat seluruh mahasiswa harus menetapkan diri di rumah, tidak berkeliaran dan tidak pula bertatap muka di universitas mereka masing-masing. Sehingga mengakibatkan segala aktivis pendidikan mengalami kesulitan dalam menimba ilmu. Bahkan yang biasanya mahasiswa memiliki kegiatan sosial bersama teman temannya ikut terbatas walaupun hanya sekedar berbincang, nongkrong, main dan sebagainya. Untuk yang mengikuti organisasi, terpaksa rapat mereka harus dilaksanakan daring. Acara fakultas yang seharusnya diadakan per tanggal yang menjadi hari khusus fakultas tersebut terpaksa ditiadakan karena pandemi global ini. Sosialisasi pun semakin berkurang antara masyarakat, mereka lebih bersosialisasi dengan internalnya saja, yaitu keluarga.



ADVERTISEMENT



Selain itu, banyak mahasiswa yang akhirnya tertidur akan pentingnya peran mereka di pandemi seperti ini. Mahasiswa lebih melindungi diri sendiri dengan membentengi kokoh kesehatannya tanpa memikirkan yang ada di sekitarnya. Semua mahasiswa sedang berjuang untuk menjaga dirinya sendiri agar tak terkena wabah Covid-19 ini. Padahal mahasiswa berperan penting sebagai Agent of Change (Agen Perubahan) dan Agent Of Social Control (Agen Kontrol Sosial). Sudah dipastikan peran mahasiswa sangat penting.
Lantas, bagaimana dengan peran itu? Peran itu seperti mati, tak terlihat. Segala kebijakan pemerintah hanya bisa berjalan sesuai anjuran mereka, tanpa melibatkan suara yang lain. Padahal mahasiswa adalah jalur untuk menyalurkan aspirasi dari masyarakat. Namun nyatanya? Terputus akibat pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Diskusi pun sudah semakin kurang efektif jika diadakan daring. Semakin tidak terasa akan diskusinya. Tanpa sadar, pandemi global ini mudah sekali membungkam peran mahasiswa sebagai keikutsertaan dalam suara rakyat, sedangkan pemerintah harus mengambil keputusan. Namun, saat ini tidak ada suara dari masyarakat bahkan mahasiswa. Bukankah tidak adil melontarkan kebijakan seperti ini?
Lalu, apa yang harus di lakukan oleh mahasiswa di tengah pandemi seperti ini? Jujur, jika dilihat dari keadaan memang sempit untuk menerapkan peran sebagai mahasiswa. Akan tetapi, saya yakin peran mahasiswa sebagai Social Control masih dapat dijalankan. Mahasiswa masih bisa menyebarkan cara baiknya dalam menangani covid ini. Seperti selalu mengingati para masyarakat untuk selalu memakai masker, membagikan masker dan handsanitizer, mengadakan donasi untuk rumah sakit dan sebagainya. Ditambah, selalu menyebar kebaikan bukan kepanikan.
ADVERTISEMENT
Pasti hampir seluruh masyarakat di Indonesia tidak cuma mahasiswa menyadari bahwa media sekarang lebih memfokuskan pada meningkatnya angka pasien Covid-19, bukan cara penanganannya. Terkesan berlebih dan membuat masyarakat semakin panik, takut bahkan cemas jika terjadi salah satu gejala Covid-19 ini. Padahal kesehatan mental pun penting untuk masyarakat, agar senantiasa sehat luar dalam. Kita semua tahu, bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Dan termasuk dengan media saat ini, terlalu berlebihan menakutkan para masyarakat.
Balik lagi, Social Control mahasiswa itu penting, walaupun hanya sedikit yang menyadarinya. Dengan menyebarkan kebaikan walaupun hanya dari sosial media, mahasiswa tersebut telah melaksanakan peran tersebut. Jangan sampai menutup mata, tangan tak bergerak, hati tak bergetar dan menyesal dikemudian hari karena tak berperan di tengah pandemi ini. Saya yakin, jika parah mahasiswa menerapkan perannya masing-masing, setidaknya kita bisa membantu masyarakat yang memiliki ketakutan berlebih menjadi lebih tenang untuk menghadapi pandemi ini. Dengan memulai hal kecil, itu sangat berguna demi kelangsungan hidup masyarakat sekitar. Membantu sama saja membuat diri kita menjadi lebih baik dan menjalankan peran yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENT
Saya sangat berharap, seluruh mahasiswa berperan penting di masa pandemi ini. Sebagai mahasiswa, jangan terlalu fokus kepada Covid-19 nya saja, tetapi juga harus menyebar kebaikan dengan orang sekitar. Teruslah berjuang sampai tua nanti dan dapat mengambil peran di tengah Pandemi Covid-19 ini. Karena pejuang sesungguhnya adalah yang berjuang dari awal hingga akhir hayat.
—Andini Dwi Putri. Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.