Konten dari Pengguna

Transformasi Diri dengan Metode MOVE : Bergerak dari Pemikiran yang Kaku

andinifiryal
Mahasiswa Psikologi UIN Jakarta
23 November 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari andinifiryal tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sumber : ilustrasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : ilustrasi pribadi
Pernahkah kalian merasa diri kalian tidak berharga atau tidak berguna saat sedang stres? Terjebak di lubang yang dalam tanpa tau bagaimana caranya harus keluar dari lubang itu. Kalau kalian related dengan hal tersebut, kalian menemukan artikel yang tepat. Yuk, kita cari tahu bagaimana cara kita agar bisa terbebas atau bahkan terhindar dari lubang yang dalam itu!
ADVERTISEMENT
Menurut WHO, stres adalah respon alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Stres juga bisa menimbulkan pemikiran yang kaku, lho, seperti berlarut-larut dalam memikirkan masa lalu atau masa depan, menghindar dari masalah yang ada, bahkan bisa membuat kita jadi melakukan hal yang sia-sia. Nah, berikut adalah beberapa cara atau teknik dari metode MOVE yang dapat membantu kita lebih fleksibel dalam menghadapi masalah.
Dikutip dari modul "Let's MOVE and create meaningful life", Mindfulness berarti fokus pada momen "saat ini". Tujuannya adalah untuk membantu kita tetap sadar terhadap sesuatu yang sekarang sedang terjadi sehingga dapat menilai apakah kita perlu mengubah atau mempertahankan perilaku kita terhadap sesuatu hal.
ADVERTISEMENT
Daripada berlarut-larut dalam masalah dan stuck disitu-situ aja, lebih baik kita fokus dengan hal-hal yang ada di depan kita sekarang. Eits, bukan berarti kita lari dari masalah, ya. Mindfulness disini bermaksud untuk membantu kita lebih rileks agar bisa menghadapi masalah dengan pikiran yang jernih. Berikut adalah beberapa teknik yang dapat kita lakukan :
a. Bernafas dengan Mindfulness
Kita bisa meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di perut, lalu rasakan sensasinya saat kita bernapas. Tarik napas sambil berhitung dalam hati selama tiga detik lalu hembuskan. Lakukan secara berulang-ulang sampai diri kalian merasa tenang. Cara ini bisa dilakukan setiap hari selama satu menit atau lebih.
b. Terkoneksi dengan Tubuh
ADVERTISEMENT
Luangkan waktu 10-30 detik untuk terkoneksi dengan tubuh. Kita dapat melakukannya dengan menekan kaki perlahan ke lantai, menekan ujung jari tangan kanan dan kiri, merentangkan tangan, menggerakkan leher, dan lain sebagainya lalu rasakan sensasinya. Cara ini bertujuan agar kita sadar dari pikiran yang mengganggu.
c. Berfokus pada Momen Sekarang
Nah, ini merupakan salah satu cara efektif agar kita tetap fokus sama diri kita sendiri. Kita bisa mulai dengan memperhatikan hal-hal yang ada di sekitar, seperti melihat beberapa benda di sekitar, mendengarkan beberapa suara atau hal yang dapat didengar, memperhatikan atau merasakan hal yang dapat dicicipi disekitar kita, dan lain sebagainya. Cara ini bisa membuat kita tetap fokus pada masa sekarang dan membuat pikiran kita tidak kabur-kaburan ke mana-mana.
ADVERTISEMENT
Teknik yang satu ini bertujuan untuk membantu kita mengendalikan emosi-emosi yang sedang kita alami agar kita tidak tenggelam dengan emosi tersebut, seperti membiarkan pikiran datang dan pergi daripada mempertahankannya. Kalian pasti sudah tau, kan, kalau emosi itu ada beragam jenisnya? Sebagian besar dari kita akan menerima emosi baik dan akan menghindari emosi buruk. Padahal menghindar atau melawan emosi buruk tuh gak selalu jadi hal yang baik, lho.
Ilustrasi teknik "metafora melepaskan" (sumber : foto ilustrasi pribadi)
Ada yang namanya teknik "Metafora Melepaskan", di mana kita menganggap segala emosi baik maupun tidak baik sebagai sesuatu yang sementara. Bayangkan ketika sedang duduk di pinggir sungai dan di atas permukaan air nya terdapat daun-daun yang melaju terbawa arus. Kita bisa menganggap daun-daun itu sebagai emosi kita dengan cara melabelinya, misalnya "khawatir" "bahagia" "sedih" dan lain-lain. Lalu lihat bagaimana daun-daun itu mengalir pergi dan berganti dengan daun yang lain. Bisa disimpulkan bahwa emosi yang kita rasakan tidak selalu menetap pada diri dan pikiran, emosi-emosi itu hanya bersifat sementara dan akan berganti setiap hari nya. Jadi, tidak apa-apa kok kalau kita merasa sedih atau merasakan emosi negatif lainnya, just accept and let it flow.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi beberapa contoh value (sumber : foto ilustrasi pribadi)
Dikutip dari modul "Let's MOVE and create meaningful life", value (nilai) itu seperti kompas yang selalu menunjukkan jalan kita ke arah yang benar. Penting untuk mengetahui value yang ada dalam diri kalian agar kedepannya bisa lebih terarah dan bisa tumbuh lebih baik lagi. Dengan mengetahui value kita sendiri, kita akan tetap fokus dan tidak gampang terpengaruh pada hal-hal yang gak sesusai dengan goals kita. Selain itu, dengan mengenal value pada diri sendiri dapat membantu kita terhindar dari pemikiran kaku dalam menghadapi tantangan, lho!
Ilustrasi Engage (sumber : foto ilustrasi pribadi)
Setelah mengetahui value dan goals, kini beranjak ke step terakhir yang gak kalah penting yaitu engage. Secara harafiah, engage artinya melibatkan atau melaksanakan. Apapun value yang dipilih, sebanyak apapun tujuan yang ingin diraih, pada akhirnya kita harus melibatkan diri sendiri.
ADVERTISEMENT
Melansir dari modul "Let's MOVE and create meaningful life", kita butuh memperhatikan beberapa hal untuk menentukan tujuan/goals agar engage dapat efektif.
Tentukan tindakan sesusai nilai yang dipegang dan spesifik agar rentang waktunya jelas dan dapat dipenuhi oleh diri sendiri. Selain itu, tujuan yang kita pilih harus bersifat realistis dan adaptif agar dapat meningkatkan kulaitas hidup kita.
Untuk melangkah maju ke depan, tentu kita harus punya keberanian. Mengatasi takut dengan berani dapat membuat kita tetap fokus pada apa-apa yang ingin kita raih.
Kesimpulan
Dengan menerapkan keempat metode di atas dalam kehidupan sehari-hari, kita gak hanya dapat terhindar dari pemikiran yang kaku, lho! tetapi juga dapat membuat kita lebih produktif dan menjadi ruang untuk perkembangan individu yang lebih baik. Terlepas dari segala kesulitan dalam menghadapi masalah, kita bisa menjadi lebih fleksibel dalam menanggapinya dan tetap menjaga keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan tindakan. Ini merupakan langkah awal yang positif untuk menciptakan hidup yang lebih bermakna.
ADVERTISEMENT
Referensi :
Yahya, Anna Nadia Febrina., Juaninda, Carrenina Prilly., & Nugraha, Fitria. (2024). Let's MOVE and create meaningful life (modul pelatihan kelompok). Universitas Indonesia.