Konten dari Pengguna

TikTok dan Kampanye Politik: Membawa Era Baru Pemilihan

andini luchiana dewi
Mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
17 Oktober 2024 9:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari andini luchiana dewi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
TikTok telah menjadi platform yang sangat digemari, terutama oleh generasi muda. Popularitasnya yang meluas menjadikannya media yang menarik bagi para kandidat politik untuk menyampaikan pesan kampanye mereka secara kreatif dan mudah diterima oleh publik, terutama dalam Pilkada 2024.
ADVERTISEMENT
Dengan format video pendek, kandidat bisa mengemas pesan politik dalam bentuk konten yang menghibur namun informatif. Mereka memanfaatkan TikTok untuk berbagi program kerja, janji kampanye, dan menampilkan sisi personal mereka, membuat politik terasa lebih dekat dengan pemilih muda. Dalam beberapa kasus, strategi ini terbukti efektif meningkatkan popularitas dan memperluas jangkauan kampanye.
Selain itu, TikTok memungkinkan interaksi dua arah antara kandidat dan pemilih melalui fitur komentar atau siaran langsung. Kandidat dapat merespons pertanyaan atau kekhawatiran pemilih, membangun hubungan emosional yang lebih kuat, serta meningkatkan partisipasi politik dari kelompok yang biasanya kurang terlibat, seperti generasi Z.
Namun, ada tantangan yang harus dihadapi dalam penggunaan TikTok sebagai alat kampanye. Salah satunya adalah risiko penyebaran misinformasi yang dapat memperburuk polarisasi di kalangan pemilih. Oleh karena itu, penggunaan TikTok dalam kampanye harus disertai dengan tanggung jawab yang tinggi untuk mencegah penyebaran informasi yang salah.
ADVERTISEMENT
TikTok sebagai Wadah Politik di Pilkada 2024: Harapan dan Tantangan
TikTok memang menawarkan peluang besar bagi kandidat untuk menjangkau pemilih muda secara lebih efektif. Namun, agar penggunaan platform ini sukses dalam Pilkada 2024, kandidat harus memastikan bahwa konten kampanye yang disebarkan akurat, edukatif, dan tidak memicu perpecahan. Pemilih muda bisa menjadi kunci dalam Pilkada ini, dan TikTok bisa menjadi alat untuk meningkatkan partisipasi politik jika digunakan dengan bijak.