Konten dari Pengguna

Mengenal Lebih Jauh Metode Integrated Curriculum

Andiny Azzahra
Mahasiswa SV IPB
13 Juli 2021 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andiny Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Metode Integrated Curriculum

source from : https://prezi.com/p/6fytmtx6w6j8/integrated-curriculum/
zoom-in-whitePerbesar
source from : https://prezi.com/p/6fytmtx6w6j8/integrated-curriculum/
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita tahu, sistem pendidikan di Indonesia pada masa pandemi mengalami perubahan yang cukup signifikan. Berbagai macam kebijakan dilakukan pemerintah untuk menyesuaikan keadaan saat ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, metode pembelajaran pun memerlukan suatu inovasi yang efektif membantu para siswa dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Salah satu metode yang dapat kita pilih sesuai yang diusulkan oleh Komisi X DPR RI Prof. Zainuddin Maliki adalah dibentuknya semacam team teaching yang berbasis projek.
“Projek itu bisa gabungan dari beberapa mata pelajaran dan dikerjakan di rumah,” ujarnya.
Dari penjelasan singkat tersebut, kita dapat mengetahui bahwa metode yang dimaksud adalah kurikulum terpadu atau biasa juga disebut dengan integrated curriculum.
Metode ini sebenarnya bukan merupakan hal yang baru karena sebelum masa pandemi belum banyak diterapkan. Alasan utamanya adalah sistem pendidikan Indonesia masih menggunakan metode seperated subject curriculum di mana setiap mata pelajaran disusun secara terpisah dan tidak saling berhubungan.
ADVERTISEMENT
Nah, jika kita uraikan secara singkat, integrated curriculum ini bertujuan untuk mengorganisasikan kurikulum dengan cara menghapus garis batas mata pelajaran yang terpisah-pisah sehingga mendorong murid-murid untuk melihat keterkaitan dan keterhubungan antar mata pelajaran satu dengan lainnya.
Contoh bentuk pelaksanaannya secara daring adalah para siswa dibagi menjadi beberapa tim kemudian diberi satu projek. Misalnya dalam pelajaran Biologi setiap siswa dalam tim diminta untuk mencari spesies tertentu di sekitar lingkungan rumahnya. Kemudian, hasil penemuan spesies tersebut dikaitkan dengan pelajaran Geografi. Setelah itu, setiap tim membuat laporan menggunakan bahasa Inggris di mana dalam aspek ini guru Bahasa dapat memberikan koreksi.
Melalui uraian tersebut, dapat kita lihat bahwa dalam pembelajaran terpadu ini melibatkan siswa mulai dari merencanakan, mengeksplorasi, dan melakukan brain storming.
ADVERTISEMENT
Selain itu, siswa juga harus bisa bekerja dalam tim, dituntut untuk aktif mencari informasi sebanyak-banyaknya, dan mampu berpikir kritis sehingga kemampuan belajar dapat dikembangkan. Sedangkan, peran guru di sini lebih banyak sebagai fasilitator dan katalisator saja.
Di samping banyaknya manfaat dari metode integrated curriculum, sayangnya, tidak semua institusi mampu menerapkan metode ini. Alasan pertama yang paling mendasar dan umum kita jumpai adalah kurangnya kompetensi guru.
Dalam pembelajaran terpadu ini, tentunya guru harus berwawasan luas, tidak gagap akan teknologi, memiliki kreativitas tinggi, dan mampu melakukan team teaching dengan guru mata pelajaran lain.
Alasan kedua, banyak institusi yang sarana dan prasarananya kurang memadai. Contohnya dalam hal fasilitas internet dan buku-buku sebagai bahan bacaan.
ADVERTISEMENT
Terakhir, kurikulum ini harus berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman peserta didik dan bukan pada pencapaian target penyampaian materi saja. Hal ini cukup menjadi tantangan karena pada pembelajaran jarak jauh (PJJ), seorang guru tidak dapat memantau, mengontrol, dan menguji pemahaman para siswa secara langsung.
Terlepas dari kekurangannya, metode integrated curriculum ini dirasa cukup efektif untuk diterapkan. Kita akan terlatih bepikir kritis, mampu bekerja sama dalam tim, dan selalu haus akan informasi.
Ingat ya, keadaan pandemi seperti ini bukan lagi penghalang untuk berhenti bereksplorasi dan berprestasi, namun kita harus membuktikan bahwa kita mampu menghadapinya. Semangat!