Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Filosofi Pohon
9 Agustus 2022 15:14 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Andi Rukman Nurdin Karumpa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Belajar dari filosofi pohon, selayaknya sebagai seorang insan berakal untuk pandai mempelajari dan mencari hikmah atas penciptaan kita dalam kehidupan, seorang manusia ditugaskan untuk menjadi khalifah dalam hidupnya, kita dituntut untuk hidup layaknya pohon, berjuang untuk bertahan namun di sisi lain memberikan penghidupan dan naungan bagi makhluk lainya. Mewujudkan suatu keseimbangan dan keselarasan dalam alam. Lakukan dan kerahkanlah upaya terbaik yang bisa kita lakukan dalam hidup. Dedikasikan hidup kita dengan penuh keikhlasan untuk bisa berguna dan bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Sebuah pohon tidak akan menujukkan amarahnya walaupun badai mencoba untuk merobohkannya pohon tidak akan membalas perlakukan makhluk yang merusak bagian tubuhnya, pohon tidak pernah melayangkan tanda protes ketika ia dipaku demi keperluan dekorasi dan pembuatan rumah, pohon tidak mengenal dendam dan marah. Bisa saja ia berhenti mengeluarkan buahnya sebagai tanda penolakan, bisa saja ia memilih untuk mengerdilkan dirinya dan berhenti menaungi makhluk lain sebagai bentuk pembalasan. Tetapi tidak, sebuah pohon tidak memilih jalan ini. Ia memilih untuk tetap tegar dan kokoh bertahan dengan makna yang ia miliki.
Begitulah seorang manusia seharusnya mempelajari hakikat kesabaran, jangan hanya karena gejolak wabah yang terjadi, membuat kita hanya mau menyalahkan keadaan dan tidak berbuat apa-apa, jangan hanya karena sebuah sandungan kecil membuat kita mengeluhkan pahitnya kehidupan yang telah dijalani, bukankah setiap ada sandungan adalah hikmah yang harus dipelajari dan menjadi introspeksi? Hikmah itu baru akan menampakkan dirinya ketika sandungan itu telah kita selesaikan. Buah yang lahir dari sebuah pohon tidak akan pernah terletak pada ujung pucuk daun teratas.
ADVERTISEMENT
Buah yang dimiliki sebuah pohon selalu terarah ke bawah dan tidak pernah disembunyikan. Sekalipun, buah pohon yang tertanam pasti selalu gampang bagi kita untuk menggalinya, buah selalu mengikuti gravitasi bumi, dan buah tidak pernah meminta bayaran untuk setiap buah yang dimakan makhluk lain untuk menghilangkan dahaga dan lapar.
Pohon sadar bahwa setiap buah yang dinikmati, memungkinkan generasi dirinya akan lahir dan tumbuh di tempat yang baru.
Sudahkah kita merasa seperti pohon yang mengikhlaskan buahnya untuk dinikmati oleh makhluk lain. Tidak pernah merasa kikir dan menuntut balas budi dari setiap perbuatan baiknya, perbuatan baik sekecil apa pun akan berbalik ke diri kita. Sebaliknya, perbuatan buruk hanya sebesar partikel atom sekalipun akan mendapat balasan.
ADVERTISEMENT
Balasan baik dan buruk ini dapat terjadi secara instan atau menunggu sebuah momen yang tepat sebelum datang menghampiri kita, what goes around, comes around. Karma, begitulah sebutannya. Sebuah pohon beringin tidak akan melahirkan lumut, sebuah pohon mangga tidak akan menghasilkan benalu. Ini jawaban atas karma baik yang pohon itu lakukan dalam kehidupannya.
Pohon tempat kita bisa belajar beberapa prinsip hidup.
1. Prinsip hidup yang tangguh
Berpegang pada prinsip yang kita yakini hingga bisa bertahan dalam situasi sulit yang kita hadapi.
2. Kesabaran yang kuat
Pohon tidak pernah marah saat orang melukainya tetapi, pohon membalasnya dengan buah, saat kita dicemooh orang dan diremehkan balaslah dengan kesuksesan dengan kualitas dan trust.
3. Memberi banyak manfaat
Hampir semua bagian yang ada di pohon bisa kita manfaatkan, Begitulah jika kita sukses, kita harus bermanfaat bagi lingkungan kita, tidak hanya dengan bermanfaat materi saja, tetap juga dengan ilmu yang kita miliki.
ADVERTISEMENT
4. Sebagai pelindung
Daun yang ada pada pohon sebagai pelindung bagian bawah pohon dari segala gangguan, kita juga harus jadi pelindung bagi diri kita dan pelindung bagi orang yang ada di sekitar kita
5. Memiliki etos kerja yang tinggi
Sifat ini dimiliki oleh akar, akar memiliki peran penting dalam hidupnya pohon, akar menjadi penopang agar pohon tidak roboh, keindahan yang kita lihat di pohon hanya bunga, buah, dan daunnya. Padahal akar memiliki peran penting, begitu pula kita, kita hanya melihat kesuksesan orang tetap tidak melihat ada orang yang mendukung di balik kesuksesan tersebut. Seorang yang sukses pasti ada peran orang lain, maka kita tidak boleh melupakan jasa orang lain dalam hidup kita, demikian pula kesuksesan seorang laki-laki tidak terlepas karena ada peran seorang istri yang senantiasa memberi support dan doa.
ADVERTISEMENT
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, artinya sifat anak tidak jauh dari orang tuanya, untuk menjadikan anak kita soleh dan soleha maka orang tuanya terlebih dulu memperbaiki ketaqwaanya.
Tulisan ini saya buat dalam perjalanan Jakarta-Semarang setelah terinspirasi profil saudara saya Anies Baswedan yang memasang foto profil Whatsapp dengan gambar sebuah pohon yang sudah cukup lama terpasang, salam takzim "ARN".
*ARN adalah salah tokoh masyarakat dan pengusaha yang berperan aktif dalam beberapa organisasi nasional serta organisasi paguyuban