Konten dari Pengguna

Keunikan Batik Banyumas

Andisti Febrina Ghaniyyu
Mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto
2 Juni 2022 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Andisti Febrina Ghaniyyu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ragam Jenis kain batik banyumasyan  (sumber: https://www.shutterstock.com/id/image-photo/banyumas-indonesia-march-12-2022-various-2137316099
zoom-in-whitePerbesar
Ragam Jenis kain batik banyumasyan (sumber: https://www.shutterstock.com/id/image-photo/banyumas-indonesia-march-12-2022-various-2137316099
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia adalah negara yang kaya akan tradisi dan kebudayaan yang melimpah. Kebudayaan sendiri merupakan peninggalan nenek moyang yang harus kita lestarikan agar tetap utuh dan tidak diklaim oleh negara lain. Salah satu budaya yang dimiliki Indonesia adalah kain batik.
ADVERTISEMENT
Batik secara terminologi adalah rangkaian kata dalam bahasa Jawa, "mbat" dan "nitik", yang berarti melempar atau mengambil secara berulang. Ada juga yang mengatakan bahwa itu berasal dari kata "amba" yang berarti menulis dan "titik" yang mengacu pada kain lebar dengan pola yang dibuat oleh bahan "malam". Batik juga dapat diartikan sebagai titik-titik yang di aplikasikan ke atas bidang kain lebar dengan berbagai macam pola untuk menghasilkan bentuk pola yang indah melalui proses dan pengolahan yang dilakukan dengan teknik tertentu.
Salah satu jenis batik yang unik adalah Batik Banyumasan. Meski tidak setenar Batik Yogyakarta, Batik Banyumasan memiliki corak yang unik dan beragam. Keunikan ragam hias Batik Banyumasan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kondisi wilayahnya yang terletak di antara daratan dan pegunungan dengan struktur pegunungan yang terdiri dari beberapa lembah yang berfungsi sebagai daerah pertanian.
ADVERTISEMENT
Kabupaten Banyumas, terletak di Provinsi Jawa Tengah dengan ibukota Purwokerto, berbatasan langsung dengan Brebes di utara, Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen di timur, serta Cilacap di selatan dan barat.
Banyumas terkenal akan penggunaan dialeknya yang khas yakni, dialek Banyumasan. Dialek Banyumasan merupakan salah satu dari berbagai dialek Jawa, dialek Mataraman atau sering disebut sebagai bahasa ngapak karena memiliki ciri khas bunyi "k" yang dibaca lengkap pada akhiran penggunaan kalimatnya.
Batik Banyumas sendiri lebih banyak menggunakan warna soga. Hal tersebut digunakan untuk membedakan batik yang diproduksi di daerah pantai utara pulau Jawa. Batik Banyumasan memiliki warna yang sangat istimewa, soga berwarna coklat kemerahan, merah tua banyak digunakan, dengan latar belakang kain berwarna merah gading. Dekorasinya hampir selalu diisi dengan bunga hias, kawung, galaran, parang atau bunga dompet. Latar belakang dengan dekorasi indah dari Sido juga sering ditemukan, sehingga terlihat jelas pengaruh kuat batik dari beberapa kota seperti Solo dan Yogyakarta. Maka dari itu untuk lebih mengenal apa itu Batik Banyumasan itu sendiri, simak penjelasannya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
Motif Khas Batik Banyumasan
Walaupun mendapatkan pengaruh besar dari corak pakem keraton, tetapi batik ini tetap berkarakter kuat untuk menampilkan kondisi lokal bumi Banyumas. Sehingga dapat membuat setiap motif batik memiliki namanya tersendiri. Adapun beberapa di antaranya adalah motif cempaka mulya, motif kantil, motif jahe srimpang, motif waljinah, dan motif Lumbon
Ciri Khas Batik Banyumasan
ADVERTISEMENT
Proses pembuatan Batik Banyumas dengan stempel batik
Proses pencapan dengan metode stempel (sumber:https://www.shutterstock.com/id/image-photo/banyumas-indonesia-june-24-2019-one-1458704798)
Bahan (semisal bahan mori) dicap menjadi pola motif yang diinginkan dengan cara mencelupkan alat stempel ke dalam lilin panas dan di tekan pada bidang kain. Setelah distempel proses selanjutnya kain dicelupkan kedalam pewarna malam agar warna dapat meresap ke dalam kain tersebut. Kemudian kain dijemur ataupun dikeringkan setelah itu jika sudah, di cap lagi pada cap tahap 2 dan diwarnai hingga ke 2 kalinya. Proses selanjutnya kain di nglorod (di tarik) untuk membersihkan semua sisa lilin pada kain dengan cara blansir sebentar pada air mendidih yang sudah dicampur dengan air tepung tapioka encer atau Turkish Red Oil (TRO) sehingga lilin tidak menempel pada kain cap pada tahap kedua. Langkah terakhir kain dicuci hingga bersih kemudian dijemur hingga kering yang kemudian dapat dikemas dan didistribusikan ke toko kain atau souvenir untuk dijual.
ADVERTISEMENT
Demikian informasi mengenai kain Batik Banyumas yang unik serta menarik baik dari segi bentuk motif pola dan dari segi historisnya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Andisti Febrina Ghaniyyu, Mahasiswa Teknik Industri Institut Teknologi Telkom Purwokerto.