Lagi-lagi Machu Picchu

Konten dari Pengguna
14 Maret 2020 16:07 WIB
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari andostobing tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemandangan ikonik Machu Picchu | foto: koleksi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemandangan ikonik Machu Picchu | foto: koleksi pribadi
ADVERTISEMENT
Mungkin sudah banyak pembaca setia kumparan memperoleh informasi mengenai Machu Picchu, sebuah situs bersejarah peninggalan suku Inka yang terletak di lembah Urubamba, Provinsi Cusco, Peru. Foto di atas sepertinya sudah sangat awam dan akan langsung muncul begitu Anda mengetik kata "Machu Picchu" di mesin pencari web. Kali ini Penulis akan membagikan sedikit cerita perjalanan ke Machu Picchu bersama anak-anak dan lansia.
ADVERTISEMENT
Perjalanan ke Cusco
Suasana alun-alun (plaza de armas) kota Cusco | foto: pixabay
Untuk memulai perjalanan ke Cusco, umumnya para wisatawan memilih penerbangan dari kota Lima, Ibukota Peru, agar dapat menghemat waktu perjalanan. Terdapat dua maskapai besar yang melayani penerbangan langsung Lima-Cusco, yaitu LATAM dan Avianca, mulai dari pukul 5 pagi hingga pukul 7 malam dengan interval rata-rata 1 jam per penerbangan. Penerbangannya sendiri ditempuh dalam 1 jam 20 menit, sehingga wisatawan masih punya cukup waktu untuk menikmati keindahan kota Cusco apabila memilih penerbangan pagi.
Kota Cusco sudah sangat dikenal oleh wisatawan mancanegara terutama dengan keberadaan Machu Picchu sebagai magnetnya. Biasanya turis akan mencari 3 informasi utama setibanya di Cusco, yaitu transportasi, penginapan, dan makanan. Jangan takut, pemprov setempat cukup akomodatif melayani kebutuhan para wisatawan tersebut.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang mengandalkan ponsel dalam aktivitas harian, gunakanlah aplikasi pemesanan taksi daring seperti Uber atau Taxi Beat. Selain tidak perlu repot berkomunikasi dalam bahasa Spanyol, Anda juga akan merasa lebih aman lewat sistem pelacak kendaraan dan tarif yang tidak "kaleng-kaleng".
Pilihan hotel di Cusco cukup beragam terutama dari sisi harga, mulai dari kisaran US$ 70 hingga US$ 300 per malam. Bagi yang punya budget berlebih, bisa menginap di jaringan hotel ternama seperti Hilton, JW Marriott, atau hotel ikonik Belmond Hotel Monestario. Kalaupun tidak, hotel setempat juga menawarkan fasilitas kamar yang baik dan bersih. Hal yang unik dari hotel di Cusco adalah pilihan kamar tertentu yang dialiri oksigen untuk mengantisipasi high altitude sickness bagi wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke Cusco.
Salah satu gerai kopi ternama yang ada di kota Cusco | foto: Diego Delso/Wikimedia Commons
Demikian juga dengan makanan. Terletak di sekeliling alun-alun kota Cusco, gerai waralaba ternama seperti KFC, McDonald, Burger King, hingga Starbucks, siap melayani lidah wisatawan yang terbiasa dengan makanan cepat saji. Namun sayang rasanya jika tidak mencicipi hidangan lokal di restoran Limo atau Chicha yang dikelola oleh Chef internasional Peru, Gaston Acurio.
ADVERTISEMENT
Perjalanan menuju Machu Picchu
Operator wisata maupun pemerintah setempat merekomendasikan moda transportasi kereta bagi wisatawan yang hendak menuju Machu Picchu. Terdapat 2 perusahaan kereta yang beroperasi di jalur wisata Cusco, yaitu PeruRail dan IncaRail, dengan pilihan kelas reguler dan eksklusif. Rentang harganyapun beragam mulai dari kisaran US$ 50 hingga US$ 150 per orang per sekali jalan. Perjalanan yang ditempuh dalam waktu kurang lebih 4 jam pun tidak terasa melelahkan. Penumpang dapat melihat pemandangan indah bak lukisan alam di sepanjang perjalanan di dalam kereta yang interiornya ditata dengan cukup nyaman.
Salah satu jalur kereta yang dilewati PeruRail dan IncaRail | foto: pixabay
Setiap penumpang kereta baik kelas reguler maupun eksklusif akan diberikan suguhan makanan khas Peru (siang dan/atau malam), minuman panas/dingin, dan atraksi tarian lokal yaitu Tari Saqra pada jam tertentu.
Suasana kereta kelas reguler bersama seorang penari Saqra yang sedang berinteraksi dengan penumpang | foto: koleksi pribadi
Namun bagi Anda yang ingin menikmati perjalanan dengan lebih santai dan berkelas, penulis sarankan untuk menggunakan kereta kelas eksklusif Hiram Bingham milik PeruRail atau Private Machu Picchu Train milik IncaRail. Fasilitas yang disediakan cukup mewah, seperti meja makan untuk 2 orang, makanan dan minuman dengan pilihan yang beragam, bar, hingga live music. Tentunya harga yang harus dibayar pun sebanding yaitu 2 hingga 3 kali lipat harga kelas reguler.
Pertunjukan live music di dalam kereta Hiram Bingham | foto: PeruRail
Ruang makan di dalam kereta Private milik IncaRail | foto: IncaRail
Tenang.. sebentar lagi tiba di Machu Picchu
ADVERTISEMENT
Setelah selama kurang lebih 4 jam perjalanan, kereta pun berhenti di Aguas Calientes, stasiun terdekat dengan situs Machu Picchu. Namun ternyata perjalanan belum berakhir. Untuk mencapai gerbang masuk Machu Picchu, wisatawan akan melanjutkan perjalanan menggunakan bis khusus yang disediakan oleh pengelola situs, dengan harga tiket US$ 19 per orang (PP). Perjalanan pun ditempuh sekitar 20 menit melewati jalan menanjak.
Setibanya di gerbang masuk, jangan lupa untuk membeli tiket masuk seharga US$ 45 per orang yang berlaku hanya di area Machu Picchu. Dengan tiket tersebut, wisatawan dapat berkeliling dan menikmati panorama situs dan sekitarnya hingga pukul 6 sore. Tapi biasanya pada pukul 5 sore petugas situs akan memberitahukan melalui pengeras suara agar wisatawan bersiap-siap meninggalkan area situs.
Suasana gerbang masuk situs Machu Picchu | foto: koleksi pribadi
Setelah melewati gerbang masuk, wisatawan harus melewati satu "rintangan" lagi, yaitu jalan menanjak selama sekitar 10-15 menit menuju titik foto Machu Picchu yang terkenal itu. Untuk melewatinya diperlukan kehati-hatian, karena jalur yang dilewati masih berupa jalan setapak bebatuan namun ditata sedemikian rupa agar tetap aman.
Kondisi jalan setapak bebatuan menuju situs Machu Picchu | foto: koleksi pribadi
Perjalanan yang melelahkan inipun terbayar ketika tiba di titik pengambilan foto Machu Picchu yang sudah sering kita lihat. Udara yang segar, angin bertiup pelan tapi sejuk, dan suasana yang hening, membawa kita seolah-olah dekat dengan Sang Pencipta. Mungkin inilah yang dirasakan oleh Suku Inca waktu itu, ketika mereka membangun Machu Picchu di lembah pegunungan yang terletak di ketinggian 2.430 meter dpl, agar dekat dengan penciptanya yaitu dewa matahari atau inti.
Foto penulis beserta istri dan anak yang baru berumur 6 bulan | foto: koleksi pribadi
Ramah Anak dan Lansia?
ADVERTISEMENT
Penulis secara pribadi telah melakukan perjalanan menuju Machu Picchu yang cukup menyenangkan dan dapat dinikmati bersama anak. Walaupun terletak di ketinggian, namun anak-anak masih dapat menyesuaikan fisiknya dengan baik asalkan memperoleh asupan makanan dan minuman yang cukup.
Bagi wisatawan yang bepergian bersama anak-anak maupun Lansia, pihak pengelola situs menyediakan rute keliling Machu Picchu yang lebih landai, tentunya dengan pemandangan yang tetap menakjubkan. Rute ini pernah dikunjungi oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada tahun 2016 lalu, yang ketika itu sudah berusia 74 tahun, tanpa halangan apapun.
Wakil Presiden RI, Bapak Jusuf Kalla, mengisi buku tamu kehormatan di gerbang masuk Machu Picchu, November 2016 | foto: koleksi pribadi
Di area gerbang masuk terdapat restoran yang menyajikan menu makanan internasional, dan tersedia juga paket menu anak-anak. Pihak pengelola pun melarang keras peredaran rokok di area situs. Jangan khawatir, pihak pengelola juga telah menyiapkan klinik beserta dokter tetap dan apotek di dalam situs apabila pengunjung membutuhkan pertolongan segera. Selama berada di dalam situs, pengunjung dapat juga didampingi oleh petugas medis lengkap dengan tabung oksigen, tentunya dengan biaya tambahan dan pemberitahuan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, sayangnya saat ini pengelola situs Machu Picchu belum menyediakan jalur khusus kursi roda, sehingga pengunjung Lansia yang menggunakan kursi roda tidak disarankan bepergian ke situs tersebut.
Jalur wisata Machu Picchu yang landai, banyak digunakan oleh anak-anak dan lansia | foto: koleksi pribadi
Apabila Anda merencanakan liburan ke Machu Picchu beserta anak-anak atau lansia, berikut ini beberapa tips bermanfaat yang dapat penulis bagikan:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah mengunjungi Machu Picchu, mungkin Anda akan teringat akan situs kelas dunia yang juga ada di Indonesia, Ya, benar, Candi Borobudur. Kita sebagai warga dunia beruntung memiliki dua situs bernilai sejarah tinggi tersebut. Untuk itu, marilah kita jaga kelestariannya dan promosikan sebaik mungkin agar semakin dikenal.
Yuk kita pergi ke Machu Picchu!!!